Joko Pinurbo Buat Puisi untuk Tenaga Medis yang Meninggal

Joko Pinurbo Buat Puisi untuk Tenaga Medis yang Meninggal

Tia Agnes - detikHot
Minggu, 06 Sep 2020 08:16 WIB
Penyair Joko Pinurbo
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta -

Penyair asal Yogyakarta, Joko Pinurbo membuat puisi bagi para tenaga medis Indonesia yang meninggal karena COVID-19. Sajak terbarunya itu dibacakan saat temu virtual relawan Laporcobid19.org yang meluncurkan Pusara Digital.

Dalam sesi daring itu, Joko Pinurbo hadir secara spesial membacakan puisi ciptaannya bagi mereka yang gugur.

"Selamat sore bapak ibu, saya mau membacakan puisi pendek sebagai ungkapan terima kasih dan penghormatan yang telah gugur dalam penanganan virus Corona," ujar Joko Pinurbo mengawali pembacaan puisinya pada Sabtu (5/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko Pinurbo yang terkenal dengan sajak-sajak soal celana itu menuturkan puisi terbarunya menjadi pengingat.

"Semacam pengingat akan perjuangan para tenanga kesehatan yang mengorbankan nyawa untuk orang lain," lanjut pria yang akrab disapa Jokpin.

ADVERTISEMENT

Puisi yang dibacakan Joko Pinurbo berjudul Elegi. Berikut petikan puisi lengkapnya:

Elegi

Ia tak sempat mengingat
Ini hari apa, tanggal berapa
Ketika matanya yang letih masih terjaga di malam buta
Dia tak sempat bertanya kamu siapa, agamamu apa
Ketika raganya yang lelah masih berjuang menyelamatkan nyawa pasien-pasiennya.

Dia tak sempat berpikir kapan bisa pulang dan makan bersama keluarga
Ketika virus misterius itu diam-diam telah menggerogoti tubuhnya
Ia tak sempat bersedih ketika sepi yang setia menjemputnya di rumah sakit dan mengajaknya ke cakrawala

Ia tak sempat membayangkan pohon mawar kesukaannya akan tumbuh subur di atas makamnya

Yogyakarta, 5 September 2020

Penyair kelahiran Pelabuhan Ratu pada 1962 itu tinggal di Yogyakarta dan berkarya di sana. Ia dikenal sebagai penyair terkemuka yang karya-karyanya punya gaya dan warna tersendiri dalam ranah puisi Indonesia.

Buku puisi terbarunya yang rilis adalah Perjamuan Khong Guan yang menyajikan kritik sosial nan jenaka. Joko Pinurbo membicarakan soal keluarga, politik identitas, kehidupan urban, dan menyentil pertanyaan ke-Tuhan-an.

Joko Pinurbo sukses menerbitkan belasan buku puisi, di antaranya adalah Celana, Tahilalat, Surat Kopi, Bulu Matamu: Padang Ilalang, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu, Buku Latihan Tidur, dan novel berjudul Srimenanti.




(tia/dal)

Hide Ads