Novelis Laksmi Pamuntjak menerbitkan buku kumpulan cerpen Kitab Kawin pada 24 Februari 2021. Ada 11 cerpen yang memuat berbagai perspektif mengenai perempuan dari banyak latar belakang profesi, usia dan kepribadian.
Laksmi Pamuntjak mengatakan buku kumcer Kitab Kawin yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama menggambarkan perempuan seperti apa adanya, kadang ragu dan manipulatif tapi juga perempuan yang berani dan tidak cengeng.
"Mereka tak hanya nyaman berbicara tentang tubuh, seks, dan kebutuhan lahiriah mereka, tapi juga berani menuntutnya," ungkap Laksmi Pamuntjak ketika dihubungi detikcom, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi secara khusus, Laksmi ingin menceritakan kisah tentang para perempuan yang kalah, patah, maupun tak bersuara. Menurutnya, tak semua perempuan mampu membebaskan diri dari situasinya masing-masing.
Lewat kumcer Kitab Kawin, Laksmi Pamuntjak membawa berbagai perspektif dari tema pernikahan. Ada yang merugikan tapi ada juga yang membawa kepada kepedihan.
"Ada yang hanya menginginkan status dan stabilitas yang ditawarkan oleh perkawinan, ada yang benar-benar melakukannya karena cinta," katanya.
Laksmi sendiri turut menyaksikan pernikahan orang tuanya yang langgeng selama 54 tahun lamanya. Ketika ayahnya baru saja meninggal, Laksmi melihat cinta luar biasa di antara mereka.
"Cinta yang tak pernah bisa saya bisa rumuskan tapi justru tak pernah senyata dan semengharukan di akhir hayat bapak saya," tutur penulis Aruna dan Lidahnya tersebut.
Di antara ke-11 cerita tersebut, novelis Amba itu mengatakan yang paling menantang adalah Kitab 2: Azul Maya. Cerpen tentang anak berusia 15 tahun yang diperkosa bapaknya berkali-kali di rumahnya sendiri.
Cerpen Asrama Korea juga terbilang berkesan bagi Laksmi. Cerita tentang persahabatan perempuan yang hidup seatap di restoran Korea. Mereka menemukan satu kesamaan yakni sama-sama korban perkawinan dini.
Tapi Laksmi menegaskan cerpen yang paling dinikmati penulisannya adalah Isabel Istri Abangku, yang bertema LGBTQ. Serta cerpen penjara Esmeralda yang banyak mengambil tempat di Paris.
(tia/wes)