Di balik ketenaran sebagai aktor Hollywood, Ethan Hawke juga dikenal sebagai penulis novel. Namanya telah malang melintang di industri perbukuan Amerika Serikat.
Awal Februari, Ethan Hawke menerbitkan novel keempat yang berjudul A Bright Ray of Darkness. Novel yang bersampul warna oranye dan putih itu diterbitkan oleh Knopf.
A Bright Ray of Darkness mengisahkan tentang seorang pria muda yang berjuang di tengah runtuhnya pernikahan. Meski berpegang pada harapan rekonsiliasi saat masih tersesat, peran dalam produksi broadway dari Shakespeare Henry IV memberinya rasa selamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kritikus novel menyebutkan novel keempat sang aktor menyentil kehidupan pribadinya di awal berkarier di dunia Hollywood.
Bahkan saat ia menikah dengan aktris Uma Thurman dari tahun 1998 sampai 2005 sampai Ethan Hawke debut di panggung broadway The Seagull di tahun 1992.
Dalam sebuah wawancara dengan USA Today, Ethan Hawke, menegaskan menggunakan pengalaman pribadi untuk menciptakan fiksi realitas tersendiri.
"Saya bisa menceritakan sebuah kisah yang mungkin punya poin lebih besar dalam hidup saya sendiri saat itu," kata Ethan Hawke.
Ide buku yang tercetus sejak 20 tahun yang lalu ditulis Ethan Hawke lewat pendekatan orang pertama. Pembaca bisa membacanya seperti sebuah memoar.
Penerbit Knopf mendeskripsikan novel keempat Ethan Hawke sebagai menyengat dan mentah.
"A Bright Ray of Darkness adalah novel tentang rasa malu, keindahan, dan keyakinan, dan kekuataan moral seni," ucap Knopf.
Novel peraih nominasi Oscar juga disebut sebagai meditasi yang menguatkan ketenaran dari seorang seleb Hollywood dan kekuataan dari seni penyembuhan. Sebelumnya, Ethan Hawke merilis The Hottest State, Ash Wednesday, dan Rules for a Knight.
Ethan Hawke masuk empat kali nominasi Oscar, dua di antaranya lewat peran dalam Before Sunrise (2005) dan Before Midnight (2014).
(tia/doc)