HBO Bantah Garap Serial TV Harry Potter Gegara JK Rowling Antitransgender

HBO Bantah Garap Serial TV Harry Potter Gegara JK Rowling Antitransgender

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 27 Jan 2021 13:25 WIB
JK Rowling
JK Rowling, penulis novel Harry Potter Foto: Facebook JK Rowling
Jakarta -

Beberapa hari belakangan, isu soal serial televisi Harry Potter yang tengah dikembangkan untuk tayang di HBO Max menyebar di jagat maya. Serial TV ini dikabarkan mendapat dukungan dari WarnerMedia atau induk usaha Warner Bros dan sedang mencari penulis skenario.

Laporan yang diberitakan oleh The Hollywood Reporter dan Variety itu langsung menjadi trending di mancanegara. Banyak penggemar Harry Potter yang menunggu kehadiran dari kisah tentang sekolah Hogwarts tersebut.

Tapi rumor itu pun dibantah oleh WarnerMedia. Mereka mengeluarkan pernyataan tegas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tak ada serial Harry Potter yang tengah dikembangkan di studio atau platform streaming," ungkap keterangan WarnerMedia, dilansir detikcom dari berbagai sumber.

JK Rowling pun diketahui memegang kendali atas waralaba Harry Potter. Dia kerap terlibat dalam adaptasi film maupun skenario untuk spin-off film Fantastic Beasts.

ADVERTISEMENT

WarnerMedia kemungkinan tidak mau mengembangkannya karena kontroversi yang terjadi dalam pendapat JK Rowling. Sebelumnya, secara terbuka ia menyatakan antitransgender sehingga fans pun menduga JK Rowling transfobia.

JK Rowling menuai kontroversi sejak Juni 2020 saat ia berkicau mengenai perempuan transgender tidak mengalami menstruasi sehingga tidak bisa disebut sebagai perempuan.

Dalam cuitan panjang dan berseri, JK Rowling mengatakan ada banyak pengobatan kesehatan mental pada masyarakat transgender. Pengobatan dan masalah kesehatan ini yang tidak diangkat oleh aktivis transgender.

Gara-gara hal tersebut, tagar JK Rowling meninggal bergema di Twitter dan ditentang oleh para bintang Harry Potter.

Dalam novel seri kelima Cormoran Strike atau yang berjudul Troubled Blood, JK Rowling menuliskan karakter Dennis Creed sebagai pembunuh berantai yang membunuh seorang dokter bernama Margot yang juga aktivis feminis.

Penerbitan novel Troubled Blood juga memicu pro dan kontra karena karakter pembunuh berantai bernama Dennis Creed yang digambarkan sebagai pria yang mengenakan gaun perempuan lalu membunuh korban-korbannya.




(tia/nu2)

Hide Ads