Tak hanya buku Harry Potter saja, tapi juga Michaeel Buble dan PlayStation 4 membantu memicu ledakan penjualan online bekas, CD, dan teknologi konsumen selama pandemi.
Dilansir dari Guardian, Senin (11/1/2021), jelang pergantian tahun dan Natal 2020, penjualan buku bekas didominasi oleh buku Harry Potter dan di posisi kedua ada album Natal Michael Buble.
Survei yang dilakukan perusahaan yang didirikan oleh garasi Stockport pada 2007 awalnya menjual CD bekas. Pemilik perusahaan membeli barang, memperbarui, dan menjualnya kembali melalui situsnya, Amazon, dan eBay.
Di dunia, perusahaan pengecer online MusicMagpie memiliki lebih dari 7 juta pelanggan terdaftar.
"Sikap konsumen terhadap pembelian produk sedang berubah dan ada juga langkah berkelanjutan yang terjadi saat pandemi," ungkap pendiri dan kepala eksekutif MusicMagpie, Steve Oliver, dilansir dari Guardian, Senin (11/1/2021).
Selama pandemi pula, toko buku terpaksa ditutup akibat lockdown. Pembeli pun terpaksa membeli kebutuhan secara online atau daring.
Menurut mereka, buku-buku JK Rowling yang naik tajam di antaranya adalah Harry Potter and the Philosopher's Stone, Harry Potter and the Deathly Hallows versi hardback, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, dan Harry Potter and the Chamber of Secrets.
Di penghujung 2020, JK Rowling juga dikabarkan menerima penghasilan lebih dari Rp 11,4 miliar dalam waktu sebulan. Kenaikan yang melesat itu gara-gara serial Cormoran Strike yang beberapa waktu lalu memicu kontroversi.
Novel kelima Cormoran Strike yang terbit pertengahan 2020 disebut sebagai antitransgender. Publik pun marah dan memboikot buku-buku yang sukses ditulis JK Rowling.
(tia/dal)