Kritik Para Petinggi Jepang, Haruki Murakami Bicara soal Corona

Kritik Para Petinggi Jepang, Haruki Murakami Bicara soal Corona

Tia Agnes - detikHot
Sabtu, 02 Jan 2021 16:40 WIB
ODENSE, DENMARK - OCTOBER 30: Japanese author Haruki Murakami outside the house of Danish author Hans Christian Anderson prior to Murakamis receival of the prestigious Hans Christian Anderson Literature Award at the City Hall in Odense on October 30, 2016, in Demark. (Photo by Ole Jensen/Corbis via Getty images)
Haruki Murakami minta pemerintah Jepang atasi COVID-19 / Foto: Getty Images
Jakarta -

Lama tidak bersuara soal berbagai persoalan politik dan sosial yang terjadi di Jepang, Haruki Murakami akhirnya bersuara. Novelis Norwegian Wood itu kesal dengan para petinggi Jepang yang dinilai lamban dalam menyelesaikan permasalahan COVID-19.

Dalam sebuah acara radio yang disiarkan langsung di malam tahun baru selama dua jam, Haruki Murakami mendesak para pemimpin di negaranya untuk berbicara jujur dan dari hati nurani.

Haruki Murakami meminta agar para pemimpin mendorong partisipasi masyarakat untuk memperlambat peningkatan infeksi. Saat ini di Jepang, menurut dia, korban yang terpapar Corona lepas kendali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir masalah virus Corona ini adalah masa depan kita yang jadi tidak pasti, memicu rasa takut, marah, dan melarikan diri di antara orang-orang sekitar. Menurut saya, ini adalah bahaya terbesar," ucap Haruki Murakami dalam siaran radio, seperti dilansir dari AP, Sabtu (2/1/2021).

Menurut Haruki Murakami, masyarakat Jepang akan sulit bekerja sama dengan pemerintah jika langkah-langkah pencegahan yang dilontarkan para politisi tidak komunikatif.

ADVERTISEMENT

"Dalam artinya, tidak dapat menyentuh hati orang," sambung Haruki Murakami yang opininya tampak menyinggung sejumlah politisi tertentu.

Pendapat Haruki Murakami merespons lonjakan kasus harian Corona yang terjadi di Jepang. Pada 31 Desember kasusnya naik menjadi 1.337 dari angka sebelumnya 949 korban yang terpapar Corona pada 26 Desember 2020.

Penulis yang menyukai musik jazz, kucing, dan aktivitas lari itu tampaknya menyentil Perdana Menteri Yoshihide Suga dan pendahulunya Shinzo Abe. Mereka dinilai terlalu berhati-hati menanggapi pertanyaan wartawan soal pandemi dan masalah krusial negara lainnya.

Haruki Murakami dikenal lewat buku-buku terlaris seperti A Wild Sheep Chase, The Wind-up Bird Chronicle, dan 1Q84.

Sepanjang kariernya, dia telah menulis cerita yang terinspirasi dari peristiwa yang mengguncang publik, termasuk serangan gas di kereta bawah tanah Tokyo pada 1995 dan gempa mematikan di Kobe, tempat dia dibesarkan.




(tia/doc)

Hide Ads