Mieko Kawakami juga disebut sebagai 'the next Haruki Murakami'. Perempuan berusia 43 tahun itu sukses memenangkan penghargaan sastra tertinggi di Jepang.
Menurut Mieko Kawakami, fiksi bukan tentang mengirimkan pesan. "Saya menunggu pembaca baru untuk karya-karya saya," ungkapnya.
![]() |
Lebih dari satu dekade menjadi penulis sastra di Jepang, Mieko menunggu karyanya rilis di AS bulan depan. Haruki Murakami secara khusus mengomentari novel 'Breasts and Eggs'.
"Dia adalah seorang novelis muda favorit, novelnya butuh napas panjang. Gayanya yang tunggal, intim, dan spesifik dari kebiasaan Jepang sehari-hari itu ditulis dalam dialek Osaka-ben yang khas," ujar Haruki Murakami, dilansir dari berbagai sumber.
Ia mengatakan novelnya subversif, tajam, dan feminis. Murakami menduga novel 'Breasts and Eggs' juga terpengaruh dari penulis Jepang lainnya.
Novel 'Breasts and Eggs' bermula dari blog yang diunggah di awal dekade 2000-an. Berbagai situs Jepang dan mancanegara menyebutkan ceritanya mampu membuat pembaca tercengang.
(tia/doc)