Netflix dikenal sebagai salah satu penyedia layanan media streaming digital populer saat ini. Salah satu pendirinya, Reed Hastings membuka salah satu rahasia sukses lewat buku yang ia tulis.
Reed Hastings menguraikan perjalanannya membangun Netflix bersama Marc Randolph sejak tahun 1997. Kini perusahaan ini sudah lebih dari 20 tahun berdiri.
Reed Hastings mengungkapkan bagaimana keberhasilan Netflix saat ini muncul karena menyesuaikan dengan perubahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perubahan ini sudah kami jalankan selama 20 tahun lebih membangun Netflix, yang tadinya mengirim kepingan DVD film lewat pos, kemudian menjadi layanan streaming. Dari sebelumnya membeli hak siar program televisi dan film, kini memproduksi sendiri," ungkap Reed Hastings dalam buku yang ia tulis.
Pebisnis berusia 61 tahun ini menerapkan aturan unik bagi karyawan Netflix. Nama aturan tersebut dipetik dan jadi judul bukunya, No Rules Rules.
"Kami menyebutnya 'kebebasan dan tanggung jawab'. Dengan kata lain, kami mendorong karyawan untuk berpikir mandiri - ketimbang hanya melakukan yang dianggap benar oleh atasan. Kami hanya mendorong staf agar berani mengambil risiko karena mereka adalah bagian penting dalam perusahaan. Itu pula sebabnya karyawan kami dapat mengakses semua informasi yang biasanya tertutup di perusahaan lain, seperti kontrak atau kinerja bisnis harian," beber Reed Hastings.
Sejak 2012, Netflix aktif sebagai produser dan distributor untuk film dan serial televisi, dan untuk itu, ia menawarkan berbagai konten Netflix Original melalui perpustakaan online-nya. Hingga kini, layanan streaming ini telah memiliki lebih dari 190 juta pelanggan di seluruh dunia.
Reed Hastings mengemukakan inovasi menjadi salah satu kunci yang membuat Netflix kian terus berkembang. Ia berkaca dari peristiwa krisis yang dialami dunia sejak merebaknya SARS di 2002 hingga krisis finansial yang dialami banyak negara di 2009.
"e-commerce melejit di Asia selama pandemi SARS di 2002 ketika masyarakat berdiam diri di rumah. Ekonomi berbagi (sharing economy) seperti Uber dan AirBnB juga bertumbuh usai krisis finansial 2009 di saat orang mencari sumber pendapatan baru yang amat diperlukan," tukasnya.
Lewat bukunya, Reed berharap kondisi pandemi yang terjadi seperti sekarang tak hanya akan dilihat sebagai bencana. Seiring krisis, ada peluang baru yang muncul dan ia optimis di sanalah awal mula sebuah kemajuan.
"Melihat sejarah 20 tahun terakhir, keadaan memang tak pernah pulih sepenuhnya seusai krisis. Sejarah menunjukkan bahwa perubahan, meski tak nyaman, akan tetap terjadi, tapi justru bermuara pada peluang baru bagi terciptanya sebuah kemajuan," katanya.
Reed Hastings bekerja sama dengan penulis Amerika Erin Meyer dalam menggarap No Rules Rules. Erin Meyer sendiri dikenal lewat karya bukunya yang berjudul The Culture Map: Breaking Through the Invisible Boundaries of Global Business, sebuah studi yang menganalisis bagaimana perbedaan budaya nasional memengaruhi bisnis.
(doc/nu2)