Sukses menggelar Kaizen Writing Workshop sejak April, Dee Lestari segera membuat kelas kepenulisan lagi. Edisi terakhir dari kelas tersebut diungkap novelis Supernova saat peluncuran buku antologi Cerita Saat Jeda.
"Kemungkinan November dan itu akan menjadi batch terakhir untuk tahun 2020," tutur Dee Lestari di sela-sela peluncuran buku, Selasa (9/8) malam.
"Jadi temen-temen di sini yang belum ikutan, silakan dinantikan, soalnya saya Oktober ini masih mau menyelesaikan manuskrip dulu," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep kelas kepenulisan Kaizen Writing Workshop diambil dari filosofi populer Jepang bernama Kaizen. Artinya adalah perubahan menuju arah yang lebih baik lagi dan berkesinambungan.
Novelis Aroma Karsa itu memilih kaizen sebagai prinzip menulis, Menurut Dee, menulis itu tak ada jalan pintas dan harus meningkatkan jam tersebut.
Dalam Kaizen Writing Workshop, ia membagi menjadi tiga modul yakni Ide Menjadi Karya: Memahami Ide dan Struktur Kerja, Seni Bercerita: Menghidupkan Cerita dan Karakter, serta Sentuhan Profesional: Riset, Swasunting, dan Disiplin Kaizen.
Dee Lestari baru saja merilis buku non-fiksi yang berjudul Rantai Tak Putus. Buku yang menceritakan soal sepak terjang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terbit bulan ini.
Menurutnya, UMKM adalah topik yang menarik untuk diangkat karena menurutnya, usaha kecil dan menengah tersebut telah berhasil menopang perekonomian di berbagai daerah.
"Kemarin aku bekerja sama dengan yayasan yang puluhan tahun membina UMKM, sepak terjang yayasan ini mungkin belum diketahui banyak orang, jadi rencananya kami mau menyajikan kisah-kisah yang aku temui di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, kami bikin jadi sebuah buku inspiratif dan non-fiksi," ungkap Dee Lestari saat Live Instagram dengan detikcom pada akhir April lalu.
Satu naskah lagi adalah buku fiksi yang sampai sekarang masih dirahasiakan.
(tia/dar)