Namun ternyata pemerintah Inggris melakui penasihat utama tentang kasus-kasus KDRT mengecam keputusan surat kabar tersebut untuk menerbitkan wawancara di halaman depan. Disertai dengan judul bombastis 'Saya menampar JK dan saya tidak minta maaf'.
Komisioner KDRT di Inggris, Nicole Jacobs mengatakan keputusan The Sun mengunggah hasil wawancara tidak dapat diterima.
"The Sun memilih untuk mengulang frasa dan memperbesar suara seseorang yang secara terbuka mengakui kekerasan dalam rumah tangga terhadap pasangannya," ujarnya dilansir dari berbagai sumber, Senin (15/6/2020).
Menurutnya, media dapat memerankan peran penting dalam kasus seperti itu. Artikel di The Sun, lanjut dia, memberikan rasa malu karena fokus pada momen terkelam seseorang.
"Kemungkinan bisa jadi pelaku melanjutkan untuk melakukan pelecehan tanpa adanya rasa takut akan konsekuensi," sambungnya.
"Artikel ini berbahaya bagi para korban dan penyintas yang sebagian besar dipaksa untuk tetap berada dalam kondisi terkunci dan tersembunyi dari para pelaku," tukasnya.
Sebelumnya mantan suami JK Rowling mengaku menampar JK Rowling di malam saat keduanya berpisah. Mereka menikah pada Oktober 1992 dan berpisah di November 1993.
(tia/doc)