Ultah Pramoedya Ananta Toer Menggema, Mari Mengenang Lewat Kutipan Abadinya

Ultah Pramoedya Ananta Toer Menggema, Mari Mengenang Lewat Kutipan Abadinya

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 06 Feb 2020 13:54 WIB
Pramoedya Ananta Toer
Foto: detikcom
Jakarta - Hari ini menjadi momen istimewa bagi pencinta sastra Tanah Air. Tanggal 6 Februari adalah hari lahir dari Pramoedya Ananta Toer yang terkenal lewat tetralogi Buru.

Perayaan ulang tahun pria yang akrab disapa Pram itu menggema di dunia maya. Linimasa Twitter pun dipenuhi dengan tagar nama penulis 'Bumi Manusia' tersebut.

Lahir di Blora, Jawa Tengah, Pram lahir pada 6 Februari 1925 dan meninggal 30 April 2006. Pram sukses melahirkan sekitar 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih 42 bahasa asing.



Di momen perayaan ultah Pram, mari mengenang lewat kutipan-kutipan Pram yang fenomenal. Berikut di antaranya:

"Seorang terpelajar harus berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan." (Pram, Bumi Manusia)

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." (Pram, Rumah Kaca)

"Kita telah melawan, Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya."

"Kegagalan hanya buah usaha yang memang gagal. Barangsiapa tak pernah berusaha dia pun takkan pernah gagal". (Pram, Arus Balik)

"Tahukah kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari"

"Kalau mati, dengan berani; kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita."

"Hidup itu sederhana. Tafsirannya yang luar biasa."




(tia/imk)

Hide Ads