IIBF digelar pertama sejak tahun 1980 silam. Semula bernama Indonesia Book Fair (IBF), dari tahun 2014 acara bertransformasi menjadi Indonesia International Book Fair (IIBF). Tahun ini ada 20 negara yang hadir selama pameran berlangsung dan membuka stan.
Wakil Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ricky Pesik, mengatakan sudah mendukung IIBF selama tiga tahun belakangan. "Sebagai sebuah bangsa yang sedang mengalami pertumbuhan di peta dunia dan terciptanya momentum di penerbitan yang signifikan bagi Indonesia mulai dari guest of hounor di Frankfurt Book Fair sampai market focus London Book Fair (LBF)," kata Ricky.
Menurut Ricky, kini industri penerbitan dan perbukuan Indonesia semakin terdepan. "Literasi penerbitan jadi semakin terekspos, momentum ini harus dimanfaatkan untuk jadi tuan rumah yang baik untuk industri penerbitan. Semoga IIBF bisa menjadi platform yang bisa mengantisipasi dunia," katanya.
Selama IIBF ada 30 mata acara di panggung utama dan 20 mata acara di panggung lobi. IIBF 2019 berlangsung mulai dari 4-8 September 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(tia/doc)