Salah satunya ketika sopir yang disewa Trinity ketika jalan-jalan ke negara berakhiran 'stan' meminta izin untuk salat.
"Di buku 'The Naked Traveler' menurutku yang paling berkesan ketika aku ke negara-negara 'stan' itu yah. Aku road trip ke sana dengan menyewa mobil, di sana itu negara yang baru merdeka di tahun 1991 dan ternyata mayoritas muslim tapi mereka membuktikan Islam itu ramah," jelas Trinity ketika mengobrol dengan detikHOT di kantor di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sopir yang mengendarai mobil sewaan tersebut, diakui Trinity kerap meminta izin 15 menit untuk salat. Sebagai seorang penyewa, tentu saja dia mengizinkan.
![]() |
"Di Indonesia sendiri yang sangat banyak ada atribut agama dan lain-lain, tidak berlihat. Di sana nggak perlu ada yang ditakutkan, Islam benar-benar ramah," jelasnya.
"Bahkan ketika makan bareng, ada kakek-kakek yang meminta-minta, kita biasanya muka jutek tapi mereka ikut ngasih. Kadang-kadang kita tuh sibuk untuk looking good, tapi lupa to being good," ujarnya.
Buku 'The Naked Traveler' mulai diterbitkan Bentang Pustaka pada Juni 2007 lalu. Serinya terus berlanjut sampai ke buku-8 yang bakal terbit Januari 2019 mendatang.
Tonton video: Pensiun, ''The Naked Traveler'' Berakhir di Seri ke-8
Di tengah-tengah buku seri 'The Naked Traveler', Trinity juga merilis 'Duo Hippo Dinamis: Tersesat di Byzantium' (Bentang Pustaka, Mei 2010), 'The Journeys, Kisah Perjalanan Para Pencerita' (GagasMedia, April 2011), 'TraveLove, Dari Ransel Turun ke Hati' (Bentang Pustaka, Mei 2012) sampai '69 Traveling Gratis' (Bentang Pustaka, Mei 2018).