Terkenal sebagai penulis yang kritis dan kerap menulis menyuarakan ketidakadilan maupun kaum minoritas, genre buku anak kini yang dipilih Okky. Kepada detikHOT, novelis 'Entrok' itu menceritakan alasan menulis seri buku anak yang bermula dari pengalaman personal.
"Saya menyadari bacaan buku untuk anak sangat terbatas. Anak saya suka dibacakan cerita setiap malam, saya mulai mencari-cari buku, oh iya yah sangat terbatas, apalagi yang bentuknya novel," ujarnya ditemui di kantor detikHOT kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini buku anak yang tersedia di toko buku sebagian besar adalah picture books yang lebih banyak ilustrasi ketimbang ceritanya. Menurutnya, Indonesia lebih butuh buku bacaan anak asli karya bangsa ketimbang terjemahan dari literatur luar negerri.
Dia pun teringat akan masa kecilnya yang kerap membaca buku '5 Sekawan' maupun 'Trio Detective'. Namun kembali lagi Okky menerangkan itu adalah buku terjemahan.
"Alasan lainnya adalah saya sangat percaya dengan kekuatan cerita yang membentuk kesadaran manusia, di sini juga seharusnya semakin percaya usia anak-anak untuk membentuk karakter adalah sejak dini," lanjutnya.
"Jarena itu anak-anak mendapat perhatian lebih bagi kita semua. Kita tidak bisa mengabaikan segmen buku bacaan anak," pungkas Okky.
Sebelum 'Mata dan Rahasia Pulau Gapi', ia telah menerbitkan 'Mata di Tanah Melus' yang sukses besar di pasaran. Serta 5 novel bagi pembaca dewasa dan satu buku kumpulan cerpen.
(tia/nkn)