Dalam diskusi yang digelar di Auditorium IFI Jakarta, Eka Kurniawan mengatakan buku ini menjawab pertanyaan letak sastra kontemporer Perancis.
"Terlebih di Indonesia, karya sastra Perancis belum cukup mendapat tempat di hati pembaca. Diterjemahkannya buku ini ke dalam bahasa Indonesia mengisi kekosongan itu," ujar Eka Kurniawan dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (28/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Kemolekan Landak' atau yang dalam bahasa Perancis berjudul 'L'ElΓ©gance du hΓ©risson' adalah novel kedua dari Muriel Barbery. Bukunya diterbitkan pada 2006 lalu oleh Penerbit Gallimard.
Mengangkat tema filsafat, kesadaran kelas dan konflik pribadi, Muriel mendapat apresiasi dari para kritikus sastra dan berbagai penghargaan antara lain Prix des Libraires 2007.
"Harapannya ke depan akan ada lebih banyak lagi buku sastra Prancis kontemporer yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia," tutur Eka.
Novel 'Kemolekan Landak' menceritakan tentang seorang penjaga gedung apartemen mewah di Paris, RenΓ©e. Seseorang yang tidak berpendidikan tapi jujur itu dapat diandalkan. Namun di balik citraan itu, ia seorang intelektual penyuka seni dan budaya.
Di lantai atas kamar RenΓ©e, tinggal seorang gadis 12 tahun bernama Paloma Josse. Ia merencanakan bunuh diri saat berumur 13 tahun untuk menghindari masa depan borjuis yang ditakdirkan di dalam keluarganya. Pada satu titik Renee dan Paloma bertemu dan terjadilah hal-hal yang tak terduga.