Penulis 'Negeri 5 Menara' percaya setiap manusia adalah perantau. Setiap orang pastinya memiliki naluri merantau dari satu tempat ke tempat lainnya.
"Paling tidak kita merantau ke kota, balik kampung, begitupun sebaliknya. Ada perantau yang pindah tempat, ada juga yang hanya dengan pemikiran. Menurut saya, tema ini yang selalu ada sepanjang manusia ada," ungkap Ahmad Fuadi ketika menyambangi kantor detikHOT, Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad Fuadi pun kerap berpindah-pindah. Lahir di Tanah Minang, di usia 15 tahun dia mondok di sebuah pesantren. Usai mondok, Ahmad Fuadi ke Bandung lalu belajar lagi di Kanada hingga Amerika Serikat, Singapura, lalu balik lagi ke Jakarta.
![]() |
"Hidup adalah perantauan. Banyak sekali hikmah yang didapat dari merantau. Ketenangan di suatu tempat bukan ketenangan selamanya," lanjut Ahmad Fuadi.
Puisi Imam Syafi'i tentang perantauan yang selama ini digenggam dalam perjalanan Ahmad Fuadi. 'Merantaulah maka kamu akan mendapatkan kerabat'.
Novel 'Anak Rantau' terbitan Falcon Publishing sudah rilis dan kini tersedia di penjualan secara online.