"Seorang Sapardi membuat esai tentang Slamet Rahardjo itu penghargaan luar biasa, kebanggaan luar biasa. Saya senang karena dia memanggil saya dengan panggilan khusus, yaitu friend. Dan saya juga manggil dia friend. Itu satu kedekatan," katanya ditemui di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat pada Rabu (22/3/2017).
Slamet pun mengaku telah lama mengenal Sapardi. Ia mengenal Sapardi karena pada waktu itu ia sering berkunjung Universitas Indonesia, tempat Sapardi mengajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikHOT ia pun mengungkapkan apa karya Sapardi yang paling berkesan baginya. Menurutnya, puisi 'Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari' adalah puisi yang paling mengena untuknya.
Ia pun mengartikan makna puisi tersebut sebagai puisi tentang alam. "Alam itu adil, tidak pernah bertengkar. Alam itu memberi, tidak sibuk meminta. Kita diberi terus tapi nggak bisa memberi ke alam, malah ngotorin alam. Alam itu luar biasa dan Sapardi merekamnya dengan baik," tuturnya sambil menyelipkan pujian. (srs/doc)











































