Sapardi Djoko Damono di Mata Slamet Rahadjo

Sapardi Djoko Damono di Mata Slamet Rahadjo

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Kamis, 23 Mar 2017 09:35 WIB
Foto: Saras/detikHOT
Jakarta - Di antara sekian banyak peserta diskusi yang hadir dalam acara '77 Tahun Sapardi Djoko Damono', ada sosok aktor film dan teater kawakan Slamet Rahardjo turut hadir. Ia mengaku hadir ke acara itu sebagai seorang teman.

"Seorang Sapardi membuat esai tentang Slamet Rahardjo itu penghargaan luar biasa, kebanggaan luar biasa. Saya senang karena dia memanggil saya dengan panggilan khusus, yaitu friend. Dan saya juga manggil dia friend. Itu satu kedekatan," katanya ditemui di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat pada Rabu (22/3/2017).

Slamet pun mengaku telah lama mengenal Sapardi. Ia mengenal Sapardi karena pada waktu itu ia sering berkunjung Universitas Indonesia, tempat Sapardi mengajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesederhanaan dari sosok Sapardi Djoko Damono menjadi hal yang paling melekat selama keduanya berteman. "Orangnya itu orang hebat tapi biasa. Bagi saya ini yang berkesan. Biasanya orang hebat tuh kan kemlinthi, ini enggak. Seperti puisinya aja, sederhana tapi mantap," ujarnya mengungkapkan pujian kepada sahabatnya.

Kepada detikHOT ia pun mengungkapkan apa karya Sapardi yang paling berkesan baginya. Menurutnya, puisi 'Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari' adalah puisi yang paling mengena untuknya.

Ia pun mengartikan makna puisi tersebut sebagai puisi tentang alam. "Alam itu adil, tidak pernah bertengkar. Alam itu memberi, tidak sibuk meminta. Kita diberi terus tapi nggak bisa memberi ke alam, malah ngotorin alam. Alam itu luar biasa dan Sapardi merekamnya dengan baik," tuturnya sambil menyelipkan pujian. (srs/doc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads