Lirik 'Inggris' di Lagu K-Pop: Diterima Dunia, Bikin Jemu Pendengar Korea

Lirik 'Inggris' di Lagu K-Pop: Diterima Dunia, Bikin Jemu Pendengar Korea

Yusron - detikHot
Kamis, 02 Nov 2023 14:46 WIB
Adegan dalam MV Off The Record milik IVE.
(Foto: dok. Starship Entertainment) IVE jadi grup K-Pop generasi 4 yang paling sedikit menggunakan bahasa Inggris dalam lirik lagu mereka.
Jakarta -

Lirik bahasa Inggris dalam lagu K-Pop tidak hanya ada di lagu rilisan generasi ini. Sejak ombak Hallyu mulai terasa, tidak sedikit lagu-lagu K-Pop populer menyelipkan lirik bahasa Inggris dalam durasi lagu 3-4 menit yang dinyanyikan para boyband/girlband K-Pop. Awalnya hal ini tidak jadi sebuah masalah sampai pada terjadi pergeseran pangsa pasar pada grup generasi 4, khususnya grup cewek.

Satu atau dua kali lirik lagu berbahasa Inggris bisa kita dengar dalam lagu K-Pop. Indonesia yang masuk sebagai kategori fans internasional (luar Korea) malah sejak awal selalu mengenali dan menyebut judul bahasa Inggris dari lagu-lagu K-Pop populer. Kita di Indonesia akan lebih sering menyebut judul Into The New World alih-alih Dasi Mannan Segye, I Am The Best ketimbang Naega Jeil Jal Naga, Whistle ketimbang Whiparam.

Dirilis tahun 2007, Into The New World dinyanyikan SNSD dan dirilis SM Entertainment untuk pasar Korea Selatan sehingga tak ada lirik bahasa Inggris di sepanjang lagu tersebut. Tak heran apabila lagu ini pun kemudian menjadi sebuah lagu pergerakan, lagu perjuangan, dan lagu yang kerap diputar dalam berbagai demonstrasi lokal di Korea Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Youtube]

ADVERTISEMENT

I Am The Best milik 2NE1 memang menjadi salah satu hit mereka yang paling dikenal di seluruh dunia. Terbukti dari pilihan 2NE1 membawakan lagu ini dalam penampilan kejutan mereka di Coachella beberapa waktu lalu. Meski menarik banyak fans internasional, dalam penggubahan lagunya Teddy mempertahankan dominasi bahasa Korea dalam lirik lagu tersebut.

[Gambas:Youtube]

Whistle milik BLACKPINK adalah lagu yang dirilis saat debut mereka, ketika grup YG Entertainment itu lebih fokus ke pasar domestik alih-alih internasional. Sehingga komposisi liriknya pun ditulis dalam bahasa Korea dengan pengecualian di beberapa bagian rap.

Buat fans internasional, penyebutan judul bahasa Inggris termasuk adanya lirik dalam bahasa Inggris di lagu K-Pop menjadikan kegiatan fangirling/fanboying jadi lebih terasa mudah. Menjelaskannya ke non-fans K-Pop pun tidak akan terlalu bikin pusing.

[Gambas:Youtube]

Memasuki K-Pop generasi 4, penggunaan lirik Bahasa Inggris dalam lagu K-Pop tak hanya sebatas judul lagu lagi. Sebuah riset yang dilakukan oleh Kim Jin Woo dari Circle Chart, dikutip Asia Kyungjae pada Kamis (2/11/2023), penggunaan lirik lagu berbahasa Inggris dalam 400 lagu K-Pop teratas di Circle Chart (di periode paruh pertama 2023) mencapai angka 41,3 persen. Apabila dibandingkan dengan penggunaan bahasa Inggris dari sampel data yang sama di tahun 2018, terjadi peningkatan 18,9 persen.

IVE jadi grup K-Pop generasi 4 yang paling sedikit menggunakan lirik bahasa Inggris dalam lirik lagu mereka (hanya 24,9 persen) meski semua judul lagu hits mereka menggunakan bahasa Inggris. Sementara girlband yang paling banyak menggunakan lirik bahasa Inggris adalah (G)I-DLE yang mencapai 53,6 persen.

[Gambas:Youtube]

Di bawah (G)I-DLE ada LE SSERAFIM (50,6 persen), BLACKPINK pascasukses internasional (50 persen), NMIXX (49,3 persen), dan NewJeans 48,4 persen. I, You, Like, Love, dan kata-kata dengan sentimen serupa adalah yang paling banyak digunakan.

"Dalam kasus BLACKPINK, pasar mereka meluas secara global dibandingkan dengan awal karier mereka yang lebih fokus ke domestik. Ini kemudian mendorong penggunaan lebih banyak lirik bahasa Inggris. Makin besar basis fans Internasional, makin tinggi persentase penggunaan lirik bahasa Inggris dalam lagu mereka," kata Kim Jae Won.

Tapi K-Pop tidak hanya diproduksi buat pasar global. Pendengar lokal pada akhirnya merasa jemu dengan banyaknya lirik bahasa Inggris ini. Menurut sebagian dari mereka, K-Pop seharusnya berbahasa Korea. Kalau lagu K-Pop berbahasa Inggris seharusnya tidak disebut Korean Pop lagi. Komentar dengan sentimen tersebut diduga datang dari penggemar K-Pop generasi sebelumnya.

Namun generasi masa kini, menurut kritikus musik Kang Tae Gyu, tidak masalah apabila grup K-Pop menggunakan lebih banyak bahasa Inggris. Hal tersebut tergambar langsung dari lagu-lagu yang pada akhirnya meroket di chart (khususnya Circle).

Lebih terbukanya generasi saat ini terhadap penggunaan bahasa Inggris dalam lagu-lagu K-Pop, ditambahkan Kang Tae Gyu, memberikan keleluasaan kepada para penulis lagu dan manajemen grup K-Pop. Pada akhirnya mereka tidak perlu lagi membuat batasan 'hanya menggunakan bahasa Korea saja' dalam menulis lirik.

[Gambas:Youtube]

(aay/dar)

Hide Ads