Museum Nasional Indonesia Akan Tampil dengan 'Wajah Baru' di 2024

Museum Nasional Indonesia Akan Tampil dengan 'Wajah Baru' di 2024

Tia Agnes Astuti - detikHot
Jumat, 08 Des 2023 09:02 WIB
Museum Nasional atau dikenal sebagai Museum Gajah
Museum Nasional Indonesia kini tutup sementara waktu akibat peristiwa kebakaran pada 16 September 2023. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Museum Nasional Indonesia siap hadir dengan wajah dan penampilan terbarunya usai proses restorasi selesai dilakukan. Pascakebakaran yang terjadi di Museum Gajah pada 16 September pukul 20.00 WIB lalu, saat ini koleksi yang terdampak sudah selesai diidentifikasi sebanyak 90 persen.

Selama proses identifikasi, klasifikasi, remediasi hingga restorasi selesai, Museum Nasional Indonesia bakal ditutup sementara waktu.

"Museum saat ini ditutup, tapi ditunggu saja (dibuka lagi). kami sudah memikirkan ke hal itu (peremajaan museum)," ungkap kurator Museum Nasional Indonesia Budiman saat ditemui usai seminar 'Road to Warna Baru Warisan Budaya - Shifting Cultures, Reimagining Museums' di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini pihak museum pun sudah mendiskusikannya kepada banyak pihak, para ahli cagar budaya, termasuk pemerintah.

"Diskusi ke banyak pihak, untuk meremajakan museum dengan wajah baru. Mudah-mudahan tahun depan (2024) kalau lancar, dilakukan secara bertahap ya," tegas Budiman lagi.

ADVERTISEMENT

Segala hal tentang rencana peremajaan sampai penampilan terbaru Museum Nasional Indonesia agar lebih menggaet generasi muda, diakuinya sudah dipikirkan.

"Sudah ada pikiran ke depannya, tapi belum bisa di-spill (dibocorkan)," katanya sembari tertawa.

Ketika ditanya kapan target penyelesaian seluruh koleksi Museum Nasional Indonesia setelah restorasi, Budiman mengaku ada di tahun 2024. "2024 rencananya akan dibuka (untuk publik umum). Bulannya kapan? Itu yang belum tahu," ucap Budiman.

Selain itu, jika Museum Nasional Indonesia segera dibuka dengan tampilan terbaru dan 'remaja', pihaknya juga menjanjikan bakal sistem mitigasi kebakaran yang lebih canggih.

"Ini sebuah pembelajaran. Di bangunan baru nanti, sistem pencegahan kebakaran tentunya lebih canggih daripada heritage atau penggunaan lama. Lebih baguslah, karena kejadian itu (kebakaran pada 16 September 2023) tentunya menjadi pembelajaran besar bagi kami," kata Budiman.

Dia pun menerangkan nantinya sistem penanganan kebakaran di museum tidak bisa dipasang secara sembarangan karena harus ada kajian karena banyak benda cagar budaya.

"Seperti sprinkle (percikan) tidak bisa langsung air karena di sana ada benda-benda cagar budaya, kalau terkena air bisa berbahaya, mungkin ada metode-metode lain yang bisa diterapkan dan itu sedang kami kaji menjadi program ke depannya. Wajah baru museum," ujarnya lagi.

Sementara itu, Subkoordinator Konservasi Museum dan Cagar Budaya (MCB), Nahar Cahyandaru juga menegaskan pihaknya masih melakukan stabilisasi atau remediasi dari ratusan koleksi yang terkenda dampak. Ke depannya, bakal ada pameran untuk publik umum.

"Ada beberapa koleksi prioritas yang akan dipamerkan sekitar Januari-Februari 2024," tukasnya.




(tia/pus)

Hide Ads