Cerita Tim Konservator Selamatkan Koleksi Imbas Kebakaran Museum Nasional Indonesia

Cerita Tim Konservator Selamatkan Koleksi Imbas Kebakaran Museum Nasional Indonesia

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 07 Des 2023 16:12 WIB
Nahar Cahyandaru di Seminar Road to Warna Baru Warisan Budaya - Shifting Cultures, Reimagining Museums
Seminar Road to Warna Baru Warisan Budaya - Shifting Cultures, Reimagining Museums (Foto: Tia Agnes/detikcom)
Jakarta -

Pada 16 September malam, Nahar Cahyandaru ingat peristiwa memilukan yang terjadi di Museum Nasional Indonesia. Pemberitaan media massa sampai berbagai pesan yang masuk ke telepon selulernya membicarakan semua tentang kebakaran di Museum Gajah.

Dari Magelang, Jawa Tengah, ia bertolak ke Jakarta. Pria yang kini berprofesi sebagai Subkoordinator Konservasi Indonesian Heritage Agency atau Museum dan Cagar Budaya (MCB) Indonesia itu adalah salah satu orang yang mencoba menyelamatkan dan memulihkan koleksi-koleksi yang terdampak.

Selama hampir seminggu, Nahar tak bisa ke Museum Gajah. Dia hanya bermukim di Galeri Nasional Indonesia dan bolak-balik ke Museum Gajah untuk menunggu 'arahan'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hanya bersiap-siap saja di Galeri Nasional Indonesia jika dilibatkan. Mondar-mandir saja seperti 'setrikaan'. Sampai ada informasi, saya diarahkan ke sana," ungkap Nahar ketika membuka sesi seminar Road to Warna Baru Warisan Budaya - Shifting Cultures, Reimagining Museums di Gedung A Kemendikbud, Jakarta Pusat, hari ini.

Nahar dan timnya yang sebelumnya bekerja di Balai Konservasi Borobudur berpengalaman memulihkan kembali Candi Borobudur ke dalam bentuk semula usai erupsi hingga letusan Gunung Merapi. Dia ingat sekali debu hasil erupsi setebal 1 sentimeter dan berada di atas semua permukaan candi hingga merusak sistem drainase candi, kala itu.

ADVERTISEMENT

"Saya mengingat kembali pengalaman terdahulu saat menghadapi situasi bencana seperti itu. Kedaruratannya seperti itu," kata pria yang juga pernah menyelamatkan salah satu artefak Situs Tambora selama periode 2013-2015.

Nahar Cahyandaru di Seminar Road to Warna Baru Warisan Budaya - Shifting Cultures, Reimagining MuseumsNahar Cahyandaru di Seminar Road to Warna Baru Warisan Budaya - Shifting Cultures, Reimagining Museums Foto: Tia Agnes/detikcom

Di awal penyelamatan, ada 300 benda dan koleksi museum yang berhasil diklasifikasikan. Ada tiga kategori yakni hijau, kuning, dan merah. Benda itu lalu dikumpulkan lagi sesuai prioritas penanganan.

"Kita juga membuat diagram penyelamatan, dibedakan tingkat kedaruratan. Sampai akhirnya kami juga datang ke kantor UNESCO di Jakarta dan diberikan buku panduan, yang tata kerjanya relatif sama," katanya.

Dia pun menunjukkan salah satu koleksi museum yang berbahan gerabah dan mengalami kerusakan parah. "Tapi 50 persen, tingkat kerusakannya risiko rendah," tambah Nahar.

Sebanyak 171 koleksi yang rusak berat masih diselesaikan sampai akhir tahun. "Setelah stabil semuanya, langkah restorasi dimulai awal 2024," tegasnya.

Rencananya, bakal ada ahli metalurgi dari Amerika Serikat yang bakal membantu proses restorasi. Ahli di bidang metal bakal turut membantu membenahi koleksi-koleksi yang 'lumayan parah'. "Insyaallah Januari tahun depan sudah masuk ke Indonesia dan mulai membantu," tukasnya.




(tia/dar)

Hide Ads