Sejak kebakaran yang terjadi di Museum Nasional Indonesia, tim konservator telah membuat klasifikasi, identifikasi, hingga memulihkan ratusan koleksi yang terkena dampak. Salah satu yang tersulit adalah Arca Dewa Siwa.
Arca Dewa Siwa yang berasal dari abad ke-9 diketahui berbahan perunggu. Dikutip dari laman resmi museum, salah satu koleksi ini bertugas untuk memusnahkan makhluk jahat, para dewa pun memberikan sebagian kekuatannya kepada Siwa. Kekuatan itulah yang menjadikannya sebagai dewa tertinggi dalam mitologi Hindu.
Arca ini ditemukan dalam kondisi utuh di Sungai Wadas, dekat kota Tegal, Jawa Tengah. Kurator Museum Nasional Indonesia, Budiman mengatakan ada bagian dari arca yang terjatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tangannya patah, plek. Entah ke mana lah, hari pertama ditemukan arca-nya itu tapi kan Dewa Siwa tangannya ada 4 yah, ada 2 yang patah," terangnya saat ditemui awak media di Gedung A Kemendikbud, Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2023).
Ada satu pergelangan tangan, sayangnya satunya lagi tidak ketemu. Pihak Museum Nasional Indonesia bersama dengan tim konservator pun mencoba mengayak sedimen tanah yang ada dari lokasi kebakaran.
![]() |
"Akhirnya ada fragmen yang ketemu, setelah diayak lebih dari 3 kali," tegasnya lagi.
Setelah ketemu sisa pergelangan tangan yang patah, awal tahun 2024 bakal dilakukan restorasi. Proses restorasi diakui Budiman bakal membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan lamanya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Subkoordinator Konservasi Indonesian Heritage Agency atau Museum dan Cagar Budaya (MCB), Nahar Cahyandaru.
"Arca perunggu Siwa itu sudah berminggu-minggu dicari. Arcanya ketemu, tapi pergelangan tangan yang hilang. Tapi alhamdulillah sudah ketemu setelah proses pengayakan," tukasnya.
Setelah peristiwa kebakaran di Museum Nasional Indonesia, dan dalam rangka upaya mengenalkan Museum dan Cagar Budaya (MCB) sebagai Badan Layanan Umum per 1 September, rangkaian diskusi publik diselenggarakan. Dalam acara bertajuk 'Road to Warna Baru Warisan Budaya - Shifting Cultures, Reimagining Museums' IHA mengundang semua pihak untuk bergabung dalam perbincangan tentang museum dan masa depannya.
(tia/aay)