Judulnya tulisan ini tidak akan semenakutkan isinya. Karena ini bukan soal siapa yang dibunuh, darah siapa itu dan atau keris siapa yang dipakai menusuk, tapi mengenai bahwa memang ada dendam yang sifatnya layak untuk dipuja-puja.
Dendam yang kemudian menghasilkan alur cerita sangat seru. Penuh ambisi, nafsu tapi juga belas kasihan dan cinta walau sedikit. Dendam yang membuat penontonnya berdecak kagum dan berdiri memberikan tepuk tangan.
Musikal Ken Dedes yang dimainkan kembali, juga mendatangkan semua perasaan itu. Masih sama memukaunya saat dimainkan pada Maret lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musikal Ken Dedes naik pentas lagi di penghujung tahun ini, tepatnya 16-17 September 2023 di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta. Tidak ada yang berubah dari segi pemain, produksi, apalagi cerita. Hanya saja, kali ini, pementasan dibuka dengan lebih mengharu biru.
Jumat malam (16/9/2023), detikcom berkesempatan menonton lebih dulu re-run musikal Ken Dedes. Pementasan dibuka dengan persembahan untuk pendiri EKI Dance Company, Rusdy Rumkarata, yang meninggal dunia setelah musikal Ken Dedes selesai dipentaskan Maret lalu. Beberapa nama muncul di layar mencurahkan perasaannya atas kepergian mendiang.
Dari mulai istri, Aiko Sanosoenoto, anak yang berperan dalam pagelaran, Nala Amrytha, pemain lain yang juga terlihat dalam video kompilasi testimonial itu ada Ara Ajisiwi dan lainnya. Penulis naskah yang di pementasan kali ini bertindak sebagai produser, Alim Sudio juga tampak tak kuasa hingga menetaskan air mata.
![]() |
Video persembahan itu juga sesekali menyelipkan footage rekaman pementasan musikal Ken Dedes yang pertama kali pada 1996. Saat itu, pentas berupa tarian tanpa dialog.
Baca juga: 3 Fakta Musikal Ken Dedes |
Dari banyaknya kata yang diucapkan di video tersebut, yang paling banyak keluar adalah ucapan 'terima kasih' dan 'thank you'. Melihat dan mendengar itu membuat apapun perasaan mereka yang ada di layar, sampai ke bangku penonton. Sebuah apresiasi setinggi-tingginya untuk sosok Rusdy Rukmarata.
Video selesai, tirai dibuka, pertunjukan dimulai. Seperti yang sudah disampaikan oleh istri mendiang, bahwa pertunjukan re-run ini tidak mau mengubah apapun. Untuk kalian yang sudah menonton di Maret kemarin dan ingin menonton lagi, akan tetap bisa menikmati. Karena, tidak ada salahnya memberikan diri sendiri hadiah melalui pertunjukan musikal yang sangat amat memukau, di mana para pemain tampil begitu prima, koreografi, musik dan semuanya yang terjahit amat rapih dari awal hingga akhir.
![]() |
Untuk kalian yang belum pernah menonton Ken Dedes atau mungkin musikal atau teater, mulai dengan Ken Dedes adalah sebaik-baiknya langkah pertama memasuki dunia pertunjukan.
Dialog bercampur nyanyian yang bercerita dengan baik. Koreagrafi tarinya berhasil mengirimkan emosi yang penuh, sepenuh Ciputra Artpreneur tadi malam. Lagu-lagunya tidak kalah dramatis. Air mata perselingkuhan dan patahnya hati dinyanyikan dengan balada yang minor. Pertempuran melalui musik bernuansa rock. Kebahagiaan kadang menggema seperti seniorita dalam lagu-lagu latin. Ada amarah, dalam aransemen musik rap.
Para pemain tampil prima, suara, gerakan, air muka. Membuat dinginnya venue acara menjadi panas karena ikut larut dalam drama. Tidak hanya di atas panggung, secara fisik musikal Ken Dedes juga menyentuh penonton langsung di bangkunya. Memberikan gimmick yang sederhana namun berkesan.
Intinya, mahakarya klasik Kerajaan Singosari ini memenuhi semua ekspektasi pentas teater musikal masa kini. Jadi, selamat menyaksikan!
(mif/tia)