Nama Andy Warhol dan Jean-Michel Basquiat dikenal sebagai dua seniman kontemporer kenamaan dunia. Keduanya sama-sama memperebutkan gelar sebagai pelukis terhebat di dunia sepanjang masa.
Premis itulah yang diangkat menjadi pertunjukan broadway yang dibuka pada 20 Desember 2022 di Teater Samuel J Friedman yang bertajuk The Collaboration. Pertunjukan yang menampilkan sosok dua seniman terhebat abad ke-20 itu mengeksplorasi kisah di baliknya.
Disutradarai oleh Kwame Kwei-Armah (Casualty), Paul Bettany (WandaVision) berperan sebagai Warhol yang sinis dan kerap sarkastik. Aktor Jeremy Pope menjadi Basquiat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Latar panggung broadway yang berada di era dekade 1980-an di kota New York, menceritakan kehidupan di balik dua seniman bersama studio seni yang melambungkan namanya. Naskah yang ditulis oleh Anthony McCarten membuat cerita para seniman dan tren pasar seni yang bergeliat.
"Drama ini menawarkan pandangan dialog antara dua seniman. Keduanya saling menginterogasi dan hasilnya adalah biografi yang akrab dan muncul sepanjang percakapan mereka," kata Anthony McCarten, dilansir dari berbagai sumber.
Mereka saling bertukar pikiran dalam dunia seni dan bersikukuh dengan ideologi masing-masing. Saat babak kedua drama dimulai, taruhannya mulai tinggi dan emosi memuncak.
Pertunjukan tersebut juga menceritakan ketika Andy Warhol melaporkan Michael Stewart seorang seniman kulit hitam yang menyemprotkan grafiti di kereta bawah tanah. Bahkan sang seniman juga diketahui dipukuli oleh polisi secara brutal.
Setelah peristiwa itu, Basquiat membuat lukisan yang diberi nama Vandalize. Dia meyakini karya itu akan menyelamatkan Stewart secara supernatural dengan simbol, warna, dan gambar yang magis.
Secara diam-diam Andy Warhol membuat dokumentasi karya Vandalize ciptaan Basquiat.
"Ini saya buat untuk menghidupkan kembali orang mati," ungkap Basquiat.
Lukisan itu pernah dipamerkan di Museum Guggenheim pada 2019 yang diselenggarakan oleh Chaedria LaBouvier.
(tia/wes)