Kabar Duka, Seniman AS Ashley Bickerton Tutup Usia di Bali

Kabar Duka, Seniman AS Ashley Bickerton Tutup Usia di Bali

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 01 Des 2022 16:05 WIB
Seniman Ashley Bickerton Meninggal Dunia
Foto: Ashley Bicketon Studio/ Istimewa
Jakarta -

Seniman Ashley Bickerton yang dikenal menjadi primadona dunia seni New York di dekade 1980-an meninggal di usia 63 tahun. Dia tutup usia di kediaman pribadinya di Bali pada Selasa (30/11/2022).

Ashley Bickerton diketahui meninggalkan panggung dunia seni secara mengejutkan di awal dekade 1990-an. Tahun lalu, dia didiagnosa mengidap ALS yang juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig yang berdampak pada sistem saraf.

Kabar duka itu dikonfirmasi oleh galeri seni Gagosian yang mewakili karya-karya sang seniman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ashley memiliki suara lantang seorang pemberontak di dunia seni. Dia tetap inovatif sampai akhir hayatnya, bahkan dengan banyak karya-karyanya yang belum debut. Saya bangga telah mengenalnya," ungkap Larry Gagosian dalam pernyataan terbuka, seperti dilihat detikcom.

Galeri seni Gagosian rencananya bakal menggelar pameran tunggal Ashley Bickerton pada 2023. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Gajah Gallery yang berbasis di Singapura dan Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya, kabar kepergian Ashley Bickerton membawa duka yang mendalam.

"Ini adalah kesedihan yang mendalam dan dengan berat hati Gajah Gallery mengumumkan kematian Ashley Bickerton. Dia meninggal dengan damai, 30 November 2022, di Bali, Indonesia, dalam usia 63 tahun," ungkapnya.

Di unggahan terakhirnya, Ashley Bickerton juga pernah dikunjungi Andrew Garfield. "Saya senang menerima kunjungan tidak terduga ke studio dari seseorang yang sedang ada di Bali. Saya sangat senang bisa berjumpa dengan tamu @andrew_garfield83," katanya.

Sepanjang dekade 1980-an, Ashley Bickerton menjadi terkenal karena karya-karyanya yang memparodikan konsumerisme. Dia membuat karya mixed media yang disebutnya sebagai potret diri tapi itu terdiri dari logo saluran televisi, perusahaan mobil, produsen rokok, dan lain-lain.

Ketika gayanya berubah di awal 1990-an, dia meninggalkan kota New York dan pindah ke Bali. Sejumlah galeri seni terbesar di dunia kerap menampilkan karya-karya dalam berbagai perhelatan seni.




(tia/dar)

Hide Ads