Bursa seni rupa terbesar di Indonesia, Art Moments Jakarta resmi dibuka hari ini. Digelar The Grand Ballroom Sheraton Jakarta Grand Gandaria City Hotel dan Gandaria City Hall, eksibisi berlangsung hingga 6 November 2022.
Sebanyak 40 galeri seni dari Asia Tenggara dan mancanegara meramaikan di penyelenggaraan yang ke-4 kalinya. Ada ribuan karya seni, kriya, dan NFT dari sejumlah seniman di antaranya Miwa Komatsu, Andrey Ostabov, Made Wianta, Handrio, Nyoman Nuarta, dan lain-lain.
Co-Founder dan Fair Director Art Moments Jakarta, Sendy Widjaja, mengatakan perhelatan kali ini hadir dalam skala besar setelah terdampak pandemi COVID-19.
"Setelah menunggu cukup lama, kita kembali menjadi salah satu bursa seni paling berpengaruh di Indonesia," kata Sendy Widjaja saat pembukaan di Sheraton Jakarta Grand Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan, Jumat (4/11/2022).
Menurut Sendy, Art Moments Jakarta berkomitmen untuk menjadi yang terbaik dengan selalu menyajikan konsep program baru. Ada sejumlah tampilan yang berbeda di tahun ini.
"Kami menghadirkan karya seni digital yang bekerja sama dengan TEZOS dipersembahkan oleh TZ APAC, setelah sukses debut di Art Basel Hong Kong belum lama ini," sambungnya.
Tahun ini, Art Moments Jakarta melalui anak perusahaannya, Art Moments Meta, juga menggelar kembali NFT Art Prized Moments II dengan tema Continuance yang sejalan dengan tema utama bursa seni tersebut. NFT Art Prized Moments II adalah acara kolaboratif antara Art Moments Meta dengan akaSwap marketplace di Tezos blockchain.
Lebih dari 180 karya seni digital dari seluruh Indonesia diikutsertakan dalam ajang kompetisi tersebut. Sebanyak 10 di antaranya akan dipilih maju ke babak final. Kesepuluh karya seni digital tersebut, termasuk karya-karya pemenang dipamerkan di booth Tezos di Art Moments Jakarta. Tezos juga akan memberikan 6.000 karya NFT kepada para pengunjung bursa seni paling penting di Indonesia ini.
Curatorial Partner of Art Moments Jakarta, Khai Hori menambahkan Art Moments Jakarta 2022 digelar secara offline lagi. Dia mengatakan layout pameran dibuat secara berbeda.
"Desain Mandala ada di Asia Tenggara dan dan Indonesia. Kami ingin mengembangkan konsep itu mungkin di edisi-edisi [AMJ] berikutnya supaya lebih dinamis," pungkasnya.
Simak Video "Video: Melihat Pameran Karya Seniman Anak SD di Taman Ismail Marzuki"
(tia/aay)