Tak banyak yang tahu nama Handrio, pelukis asal Purwakarta, Jawa Barat, yang meninggal pada 2010 di Jakarta. Dia dikenal sebagai pelukis ekspresionisme abstrak dan lukisan kubisme sebagai ciri khasnya.
Sepeninggal Handrio lebih dari 12 tahun yang lalu, Art Moments Jakarta 2022 memberikan tribute kepada sosoknya. Salah satu biografi Handrio yang ditulis oleh Eddy Soetriyono bakal dibicarakan dalam salah satu sesi dalam bursa seni terbesar di Indonesia tersebut.
Co-Founder dan Fair Director Art Moments Jakarta, Sendy Widjaja, mengatakan Handrio merupakan seniman yang low profile namun karyanya sangat maju di zamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rektor ISI Yogyakarta pernah meneliti sosok Handrio dan ditulis oleh kurator seni Eddy Soetriyono yang meninggal saat era COVID-19 kemarin," tuturnya saat jumpa pers, Rabu (12/10/2022).
Menurut Sendy, sosok sang pelukis tak banyak diketahui publik saat ini. Dalam ajang Art Moments Jakarta bakal membahas mengenai buku berjudul Handrio: dari Abstrak Geometrik Menuju Komposisi Musik. Karya-karyanya pun bakal dipajang di galeri .
"Dia meninggal sebelum menikmati keberhasilannya. Hidup untuk mendedikasikan ke karya seni rupa tanpa mengharapkan keuntungan ekonomis atau pragmatis," sambung Sendy.
![]() |
Dia pun menilai melalui Art Moments Jakarta merupakan peluncuran yang baik untuk mengenalkan ulang karya-karya Handrio.
Sepanjang karier Handrio di industri seni lukis, awal mulanya ia bergaya realisme dan surealisme. Pada 1950-an, Handrio berubah pada gaya semi abstrak, yang memecah-mecah bentuk dalam bidang warna dan geometrik serta kubis.
Dalam gaya semi abstrak itu, ia banyak menganalisis bentuk - bentuk objek stileven dan alat-alat musik. Karya-karya ini mengingatkan pada karya pelukis kubisme awal yang menggambarkan tema musik, seperti Jean Metzinger, Juan Gris, dan Pablo Picasso.
Handrio diketahui sebagai murid dari S Sudjojono yang dikenal sebagai Bapak Seni Rupa Modern Indonesia. Pak Djon pernah mengatakan tentang sosok Handrio sebagai 'Biarkan Trubus tetap Trubus, Handrio harus tetap Handrio'.
(tia/wes)