Tahun ini menjadi momentum bagi perayaan sosok Chairil Anwar. Karya-karya dari pria kelahiran Medan, 26 Juli 1922 atau tepat 100 tahun yang lalu sukses diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa Inggris, Belanda, Jerman sampai Prancis.
Di penghujung bulan, Komunitas Salihara bakal merayakan 100 tahun kelahiran sang pujangga yang dikenal melahirkan sajak-sajak yang impresif. Gelaran yang dibuka pada 27 Oktober bakal berlangsung selama tiga hari berturut-turut di Teater Salihara.
Ruang seni yang berada di Jalan Salihara, kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu juga menggelar pameran arsip Aku Berkisar Antara Mereka pada 28 Oktober hingga 4 Desember 2022 di Galeri Salihara.
Kurator Edukasi dan Gagasan Komunitas Salihara, Zen Hae, mengatakan puisi-puisi Chairil Anwar yang impresif kerap dikenalkan kepada generasi muda sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
"Puisi-puisi Chairil Anwar adalah pencapaian terbaik sastra Indonesia pada paruh pertama abad ke-20," ungkapnya kepada detikcom.
Sajak-sajak Chairil Anwar ditulis dengan bahasa Indonesia yang modern dan segar. Karya Chairil Anwar juga menjadi penanda penting, semacam 'cetak biru' bagi perpuisian Indonesia modern di masa itu dan masa berikutnya sampai hari ini.
"Chairil Anwar juga mampu memperbaharui bahasa Indonesia sebagai bahasa sastra, membuat puisi Indonesia masa itu menjadi berbeda dari puisi-puisi sebelumnya atau yang sezaman," ungkap Zen Hae.
Baca juga: 100 Tahun Chairil Anwar Bergema di Jakarta |
Zen Hae juga menegaskan perayaan 100 Tahun Salihara bukanlah sebuah kemeriahan belaka. Tapi pihak komunitas ingin mengenalkan kembali sosok sang penyair kepada publik umum.
"Program-program di Salihara berusaha menawarkan pertimbangan baru terhadap karya Chairil Anwar. Dalam diskusi dan ceramah akan kelihatan bagaimana sosok seorang penyair bukanlah yang utama, tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana karya-karyanya sampai kepada kita dalam nuansa dan penafsiran yang baru," katanya.
Perayaan 100 Tahun Chairil Anwar bakal dibuka pada Kamis (27/10) lewat ceramah Modernisme Artistik Chairil Anwar di Teater Salihara dengan pembicara Arif Bagus Prasetyo. Esok harinya, ada diskusi Chairil Anwar dalam Enam Tilikan dilanjutkan pembukaan pameran arsip 100 Tahun Chairil Anwar.
Di akhir program, ada final kompetisi Debat Sastra 'Membandingkan Chairil Anwar dan Penyair Amerika Serikat'. Nantinya ada perdebatan antara kelompok Senja di Pelabuhan Kecil (SMAS Islam Nurul Iman) melawan Kelompok TigaMuda (Binus School Serpong). Keduanya merupakan kelompok dengan makalah terpilih hasil pilihan Dewan Juri.
Simak Video "Chaeyoung TWICE Minta Maaf Karena Kenakan Kaos Bersimbol Nazi"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/pus)