Perupa I Nyoman Nuarta resmi membuat desain arsitektur bagi Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Kalimantan Timur. Setelah desainnya diungkap ke publik, kini terdapat sayembara desain arsitektur gedung di kawasan IKN lainnya yang diumumkan pemerintah.
Wapres diketahui memiliki gedung istana untuk bekerja dan menerima tamu-tamu negara disertai perangkat kantor sekretariat Wapres, gedung pengamanan Paspampres, rumah kediaman, dan fasilitas lainnya seperti tempat ibadah.
Dari hasil sayembara, ada 3 pemenang yang berasal dari arsitek terpandang Indonesia yang menjadi pemenang bagi Istana Wapres. Tak ada juara pertama, kedua, maupun ketiga dari hasil sayembara.
Ketiga karya pemenang dibahas secara virtual dengan memaparkan kekurangan dan kelebihannya. Dua peserta sebagai pemenang bersama adalah Daliana Suryawinata yang merancang desain Huma Bentang Umai.
Ada juga arsitek Andy Siswanto dari kelompok Istana Kerakyatan. Pemenang ketiga ada arsitek Budi Pradono lewat desain yang bernama Dwi Arya Wibawa.
Dalam diskusi virtual, Ketua Dewan Juri Sayembara Kawasan dan Gedung Istana Wakil Presiden, Gunawan Tjahyono dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) memjelaskan plus dan minus dari setiap desain.
"Arsitek Daliana Suryawinata bersama tim-nya dari SHAU, merancang bangunan istana yang megah dan modern di atas bukit melalui pendekatan kearifan lokal rumah panjang Huma Betang Umai khas Dayak Kalimantan, yang menganut filosofi kerukunan antar manusia juga manusia dengan alam," ungkapnya.
Dia pun melanjutkan, "Di bagian puncak ada teras-teras hijau ke arah bawah. 'Huma Betang Umai' merupakan representasi keramahtamahan khas bangsa Indonesia, beratap lebar untuk memanen energi matahari yang dilengkapi dengan balkon dan teras untuk peneduh."
Sedangkan arsitek Andy Siswanto bersama timnya merancang Istana Kerakyatan berupa bangunan ikonik monumental khas Nusantara.
"Ruangnya di abstraksi dari rumah rakyat Lamin/Betang dikomposisi secara serial untuk membentuk kompleks Istana. Istana ini berada dalam ecopark dan infrastruktur hijau yang mentau dengan poros kebangsaan," tukasnya.
Nantinya, Kementerian PUPR akan menggabungkan desain antara dua pemenang, yaitu Huma Betang Umai dan Istana Kerakyatan. Hal tersebut juga dilakukan untuk kompleks legislatif dan peribadatan, di mana masing-masing desain tidak memiliki satu pemenang tunggal.
Simak Video "Melihat Istana Garuda dari Kacamata Sang Desainer"
(tia/pus)