Sinta Tantra Eksplorasi soal Identitas di Pameran Tunggal Terbaru

Sinta Tantra Eksplorasi soal Identitas di Pameran Tunggal Terbaru

Tia Agnes Astuti - detikHot
Senin, 08 Agu 2022 13:06 WIB
Seniman Sinta Tantra di Pameran Tunggal Jakarta
Sinta Tantra menggelar pameran tunggal di ISA Art & Design, Wisma 46, Jakarta. Foto: Courtesy of ISA Art & Design
Jakarta -

Seniman asal Bali yang kini tinggal di Inggris, Sinta Tantra, menggelar pameran tunggal 'Constellations of Being'. Pameran seni yang dipersembahkan oleh ISA Art & Design diselenggarakan mulai 6 Agustus hingga 30 September di Wisma 46, Jakarta Pusat.

Nama Sinta Tantra dikenal akan kecintaannya terhadap warna dan komposisi. Ekspresi gaya melukisnya diterjemahkan ke dalam lukisan abstrak dan mural-mural yang ada di ruang publik Hong Kong hingga Liverpool.

Sebelum menggelar pameran tunggal di Jakarta, Sinta Tantra melakukan riset mendalam selama 2 tahun. Inspirasi karya-karyanya dipetik dari siluet dedaunan tropis dengan latar bentuk geometris abstrak dan linen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga mengeksplorasi persoalan identitas. Dalam membuat lukisan untuk eksibisi kali ini, Sina Tantra bertanya kepada orang tuanya tentang sejarah dan kenangan yang berkesan dalam keluarganya. Dia bercerai tentang masa lalu, masa sekarang, dan masa depan, sekaligus tentang hubungan antar-keluarga.

"Lukisan-lukisan yang ditampilkan mengeksplorasi tentang rasa berwujud dan memiliki, fluiditas migrasi, identitas, dan pergeseran manusia menuju makhluk global," ungkap keterangan kurator Sadiah Boonstra.

ADVERTISEMENT

Sinta Tantra juga menggabungkan kolonialisme masa lalu dengan masa kini. Lukisan-lukisan yang dipamerkan juga mengeksplorasi masa lalu Sinta dalam hubungan bersama keluarganya.

Seniman Sinta Tantra di Pameran Tunggal JakartaSeniman Sinta Tantra Gelar Pameran Tunggal di Jakarta Foto: Courtesy of ISA Art & Design

Sinta mengaku tertarik untuk menciptakan semacam tekanan bagi penikmat karyanya dalam persoalan komposisi dan kombinasi.

"Tempat di mana mereka dapat menemukan narasi mereka dan di mana saya dapat menemukan narasi saya," katanya.

Sinta Tantra melukis menggunakan bahan cat tempera di atas linen foto serta memakai bahan organik dan mineral. Ia menggambarkannya sebagai proses 'hidup dan bernapas'. Akhir-akhir ini, ia juga melirik penggunaan material emas yakni dengan cara menempelkan lembar demi lembar daun emas di dalam lukisannya.

Di dunia seni rupa, nama Sinta Tantra dikenal sebagai seniman Bali yang mendunia. Salah satu mural paling menyita perhatian adalah yang menghiasi jembatan sepanjang 300 meter di Canary Wharf, London, sebagai bagian dari proyek Olimpiade 2012.

Baru-baru ini di Tanah Air, Sinta Tantra merampungkan proyek mural yang menghiasi fasad Poins Square Mall dan apartemen di kawasan Jakarta Selatan.




(tia/mau)

Hide Ads