Pameran seni rupa kontemporer terbesar di Indonesia bernama Manifesto kembali diselenggarakan. Lebih dari 108 karya para perupa dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia (GNI) dan gedung bersejarah STOVIA atau kini lebih dikenal sebagai Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat.
Sejak 2008, Galeri Nasional Indonesia memamerkan karya-karya seni kontemporer yang dipamerkan dari hasil seleksi ketat. Tahun ini, Manifesto mengusung tema Transposisi.
Dikuratori oleh Rizki A. Zaelani, Suwarno Wisetrotomo, Citra Smara Dewi, dan Teguh Margono, Manifesto ingin menampilkan perkembangan seni rupa kontemporer dalam wacana yang berbeda.
"Kami mengumpulkan beberapa karya dan menyampaikan relasi dari gagasan masing-masig seniman. Tim kurator menyadari banyak muncul dari gagasan kebangsaan yang diceritakan sebagai perjuangan senjata tapi kami juga berpikir kalau berkaitan dengan perjuangan kesadaran," kata Rizki A Zaelani di Museum Kebangkitan Nasional, belum lama ini.
Tradisi seni pun muncul dari gagasan modern. Selain sebagai gagasan, seni juga mampu menafsirkan bahasa dengan berbagai medium berkarya.
![]() |
Pameran seni rupa kontemporer Manifesto VIII menampilkan karya 109 perupa yang dipilih dari hasil seleksi secara ketat. Sebelumnya, diketahui ada 613 seniman yang mendaftarkan karyanya melalui undangan terbuka atau open call.
Baca juga: 5 Fakta Popo Iskandar, Si Pelukis Kucing |
Karya-karya yang dipamerkan, menurut Rizki, menunjukkan jenis dan karakter medium ekspresi yang beragam.. Bentuk dan ukuran karya-karya bervariasi, dari ukuran maksimal dengan sifatnya yang ekspansif atau instalatif sampai ukuran minimal yang justru memilih karakter ekspresi yang lebih intim.
![]() |
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, menuturkan melalui pameran seni yang digelar setiap dua tahun sekali mampu mendorong pelaku seni rupa tergugah dengan karya yang ditampilkan.
"Semoga karya-karya dalam pameran ini juga mampu menggugah para apresiator untuk turut mendukung perkembangan dan kemajuan seni rupa serta berkontribusi bagi masa depan Indonesia," tuturnya.
Pameran seni rupa kontemporer Manifesto dapat dikunjungi publik umum dengan registrasi hingga 26 Agustus 2022.
Simak Video "Dituding Cari Sensasi soal Royalti, Ini Respons Pihak Ahmad Dhani"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/dal)