Pameran seni internasional untuk Singapura dan Asia Tenggara, Art SG, diselenggarakan pertama kalinya pada 12-15 Januari 2023 di Marina Bay Sands Expo and Convention Centre. Art SG didaulat bakal menjadi pameran seni terbesar Asia Tenggara dan menjadi titik pertemuan penting bagi galeri internasional.
Ada 150 galeri seni dari mancanegara yang meramaikan edisi perdana Art SG. Sebagai pusat seni di kawasan Asia Tenggara dan rumah bagi beberapa ekonomi dengan di dunia, Singapura berkembang pesat dalam ranah seni dan budaya.
"Sebagai pameran seni paling selektif dan terbesar di Asia Tenggara, peluncuran Art SG akan menciptakan momen yang menentukan lanskap budaya Asia," tutur Co-Founder Art SG, Magnus Renfrew, dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (20/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar peserta pameran dengan 150 galeri seni dari 30 negara sukses dikurasi dengan selektif. Ada sektor galeri utama yang juga menghadirkan FOKUS atau galeri seni yang menyajikan seniman solo atau duo dengan tematik tertentu.
Bagian FUTURES didedikasikan untuk mendukung galeri seni di bawah usia 6 tahun dengan eksibisi yang dibuat khusus untuk Art SG. Bagian lainnya REFRAME untuk galeri seni yang menyajikan seni dengan teknologi digital meliputi lukisan, animasi, karya seni instalasi imersif, augmented atau virtual reality, dan NFT.
"Art SG juga akan menghadirkan program publik dan karya seni instalasi khusus berskala besar dan ada film-film yang dikuratori," sambungnya.
Direktur Singapore Tourism Board, Lim Shoo Ling, mengatakan daftar galeri seni yang berpartisipasi merupakan kelas atas. "Daftarnya menarik dan ditunggu kedatangannya di Singapura," katanya.
Dari 150 galeri seni tersebut, ada 3 galeri yang berasal dari Indonesia. Di antaranya adalah Gajah Gallery (Singapore, Yogyakarta), ISA Art and Design (Jakarta, Yogyakarta), dan Lawang Wangi Creative Space (Bandung, Jawa Barat).
(tia/wes)