Pameran seni dua tahunan Singapore Biennale 2022 kembali hadir. Edisi ketujuh dari perhelatan akbar Singapore Biennale, diumumkan bernama Natasha.
Nama Natasha sengaja dipilih tim kuratorial agar menjauh dari ideo mengenai biennale sebagai pameran seni yang megah. Mengunjungi Natasha, layaknya sebuah perjalanan dari seseorang.
Dalam keterangan resmi Singapore Biennale yang diterima detikcom, biennale sebagai proses menjadikan Natasha sebagai bentuk ditemukan, dibentuk oleh sesama pengunjung (seniman, penikmat seni, dan peneliti).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada berbagai acara yang bisa disambangi pencinta seni dalam Natasha. Di antaranya adalah pertemuan, pertunjukan membaca, musik, sampai diskusi.
Singapore Biennale yang diselenggarakan oleh Singapore Art Museum (SAM) akan menampilkan karya seni kontemporer yang belum pernah ditampilkan sebelumnya. Di balik penyelenggaran, ada tim kuratorial yang menyukseskan pameran ini.
Ada empat kurator dari berbagai negara yang menyeleksi berbagai karya seni. Mereka adalah Binna Choi dari Korea, Nida Ghouse dari India yang kini tinggal di Jerman, June Yap dari Singapura, dan Ala Younis asal Jordan.
Dalam pernyataannya, Co-Artistic Director Singapore Biennale 2022, Binna Choi, mengatakan memberikan nama pameran sebagai Natasha merupakan pilihan yang tepat.
"Natasha. Sebuah nama depan, nama yang diberikan sebagai subyek. Di balik penamaan ini, entah dia manusia atau bukan, dia tetapkan sebuah bentuk," ungkapnya.
"Sejak awal, nama yang tepat diberikan untuk apapun entah itu teknologi kontemporer- Siri dan Alexa-. Pemilihan nama ini adalah cara menarik untuk lebih akrab, peuli, dan hidup dengan makhluk lainnya. Tapi nama juga menjadi sarana kepemilikan dan kontrol," sambung Binna Choi.
Memilih nama Natasha, lanjut dia, adalah salah satu langkah untuk menggeser konsep biennale yang konvensional kepada acara yang lebih 'manusiawi'.
"Artinya, mengubah artinya mengunjungi dan cara menyambangi biennale. Lalu mempertanyakan pemahaman dan asumsi kita tentang pengalaman datang ke pameran, sama seperti rasa manusia itu sendiri. Pada saat yang bersamaan, ini adalah kerangka kerja kami," tukasnya.
Singapore Biennale 2022 bakal berlangsung pada 16 Oktober 2022 hingga 19 Maret 2023. Programnya bakal dimulai sejak Mei 2022.
(tia/dal)