Srihadi Soedarsono (mungkin) satu-satunya seniman Indonesia yang berhasil menggoreskan kuas di dunia seni rupa dengan melampaui zaman. Dia memulai karier seni di awal masa kemerdekaan Indonesia dan masih eksis menggelar pameran tunggal hingga akhir hayatnya.
Lahir di Surakarta pada 12 April 1921, Srihadi muda pernah menjadi anggota Tentara Pelajar dalam kurun waktu 1945 sampai 1948. Dia menjadi wartawan pelukis yang membuat poster-poster untuk Balai Penerangan Divisi IV BKR/TKR/TNI di kampung halamannya.
Akhir 1948, profesinya di bidang militer pun berakhir dan ia kembali sekolah di SMA 2 Surakarta. Pada 1947-1952, dia bergabung dalam Seniman Indonesia Muda di Solo dan Yogyakarta. Srihadi tercatat sebagai anggota aktif dalam pembentukan Himpunan Budaya Surakarta di Solo.
Kecintaannya pada dunia seni membawa Srihadi muda kuliah seni rupa di Balai Pendidikan Universiter Guru Gambar Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung atau ITB). Bahkan dia juga yang menciptakan logonya.
Kariernya melonjak pada 1960, ketika Srihadi mendapatkan beasiswa dari ICA untuk belajar di negeri Paman Sam. Ia melanjutkan kuliah di Ohio State University hingga mendapat gelar master of art pada 1962.
Sejak saat itu, ia aktif mengajar sampai didaulat menjadi Guru Besar Seni Rupa pada 1 Desember 1992 sampai purnabakti di 1 Januari 2007.
Di bidang seni, kiprah Srihadi tak diragukan lagi. Lukisan-lukisannya dikenal dengan karya lanskap Indonesia dan kerap muncul dengan bentuk sederhana garis horison yang kuat. Di awal berkarya, ia cenderung terpengaruh geometris sintetik.
Tapi di dekade 1960, Srihadi Soedarsono mulai menggambar bentuk abstrak dengan warna yang lebih spontan. Dekade 1970, ciri khasnya berubah lagi.
Srihadi Soedarsono mulai mengeksplorasi gaya lukisan impresionis dan ekspresionis. Sebelum pandemi COVID-19 menghantam Indonesia di awal Maret 2020, Srihadi Soedarsono baru saja membuka pameran tunggalnya yang berjudul Man x Universe di Gedung A Galeri Nasional Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir yang membuka perhelatan akbar tersebut. Dalam sambutannya, dia mengatakan Srihadi Soedarsono adalah sosok langka karena karya-karyanya mampu melampaui zaman sejak kemerdekaan Indonesia.
"Saya melihat lukisan-lukisan lanskap Srihadi Soedarsono sepanjang kariernya, bahkan seri Borobudur berbeda dari pelukis kebanyakan," katanya.
Baca halaman berikutnya soal Srihadi Soedarsono.
(tia/mau)