Kontroversi Wayang Disebut Haram, Lihat Lagi Sejarahnya di Indonesia

ADVERTISEMENT

Kontroversi Wayang Disebut Haram, Lihat Lagi Sejarahnya di Indonesia

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 15 Feb 2022 10:50 WIB
Yuk, Lihat Ragam Pameran Wayang di Bentara Budaya
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Sejak kemarin, beragam reaksi muncul akibat video penceramah Ustaz Khalid Basalamah yang menyebut wayang haram. Bahkan dalam video yang tersebar di jagat maya juga disebutkan wayang harus dimusnahkan dari Indonesia.

Padahal wayang punya sejarah panjang di Tanah Air sejak zaman Wali Songo. Wayang tak hanya sebagai alat budaya saja namun juga penyebaran agama Islam.

Akibatnya, kontroversi mengenai penyebutan wayang itu haram menyebar di linimasa media sosial. Sebagian besar tak setuju dengan anggapan dari Khalid Basalamah tersebut.

Jika ditelisik ke belakang, wayang sudah ditetapkan sebagai perayaan nasional setiap tanggal 7 November. Para pencinta budaya pun merayakan Hari Wayang Nasional di momen tersebut.

Wayang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai pertunjukan boneka bayangan asal Indonesia sejak 7 November 2003. Bentuk wayang juga dianggap sebagai warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur.

Peringatan Hari Wayang Nasional diatur melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional. Penandatanganan penetapan ini dibuat oleh Presiden Jokowi pada 11 Desember 2018.

Pembacaan dan penandatanganan Keppres itu dilakukan saat Presiden Jokowi menerima sekitar 40 seniman dan budayawan di Istana Merdeka, Bogor.

Dalam sejarahnya, catatan awal pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung pada abad keempat yang berbunyi si Galigi Mawayang.

Dalam Wikipedia juga disebutkan, ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan yang sudah ada, seni pertunjukan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata.

Saat penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Wali Songo, wayang pun memainkan peranan penting. Di Jawa, wayang dibagi menjadi tiga yakni wayang kulit di timur, wayang wong di Jawa Tengah, dan wayang golek di Jawa Barat.

Sejalan dengan perkembangannya, wayang kontemporer pun hadir sejak satu dekade lalu. Ada wayang bocor yang dibuat oleh perupa asal Yogyakarta, Eko Nugroho, yang pertunjukannya sudah mendunia.

Wayang Bocor memadukan antara seni tradisi, namun menghasilkan tontonan yang dekat dengan masyarakat. Ada narator cerita, dalang, ada wayang yang dibuat, ada permainan bayangan dengan sorot lampu dan kelir, tapi karakter yang dimainkan tak sekadar wayang.

Simak Video 'Kontroversi Ceramah Khalid Basalamah soal Wayang':

[Gambas:Video 20detik]



(tia/wes)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT