Dua karakter tersebut diciptakan komikus asal Surabaya beberapa minggu belakangan. Bagaimana dengan proses penciptaan karya tersebut?
Is Yuniarto menceritakan dalam setiap karya wayang yang dibuatnya, ia kerap melakukan deformasi atau mengubah bentuk dari karakter aslinya. Khusus untuk 'Gundala' ia banyak memakai deformasi.
"Jadi aku bikin Fajra Wira. Fajra itu petir dan wira itu pahlawan. Panah itu mirip panah cakra Krisna tapi aku bikin seperti petir. Senjata cakranya jadi senjata pamungkas yang kuat dan Gundala lagi pegang senjata petir," tutur Is ketika mengobrol dengan detikcom.
![]() |
Wayang kulit 'Gundala' pun diperkenalkan Is di ajang Indonesia Comic Con 2019 di JCC, Senayan, beberapa waktu lalu. Untuk wayang kulit 'Joker', Is sengaja tidak menggunakan banyak deformasi.
"Artwork saya tampilkan sesuai cerita dari film 'Joker' sendiri. Tentang seseorang yang punya masalah kepribadian dan mental," kata Is.
"Orang yang sedih berusaha put on happy face, Joker senyum tapi kebanyakan sedih. Cerita di film juga begitu. Jadi versi wayangnya senyum tapi kalau disinari bayangan Joker lagi nangis," pungkasnya.
Bagaimana cerita Is Yuniarto soal kegemarannya membaca komik khususnya komik lokal? Simak artikel berikutnya.
Simak Video "Adidas Minta Maaf Usai Sebut Wayang Kulit Dari Malaysia"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/nu2)