Sejak awal berkarier, komik pertama pria kelahiran 22 Juni 1981 itu sudah mendapat apresiasi. 'Wind Rider' dicetak lebih dari 17 ribu eksemplar dan masuk dalam 3 nominasi Komikasia Award 2005 kategori sampul terbaik, karakter terbaik, dan komik terbaik.
Ketika 'Garudaya' terbit pada 2009, nama Is Yuniarto kembali melejit. Cerita bertemakan pewayangan yang khas membuat 'Garudayana' masih dikenal sampai sekarang, meski 10 tahun berlalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapakah Is Yuniarto? Bagaimana kiprahnya menjadi komikus sampai membuat wayang kulit superhero? Kali ini spotlight culture akan mengulas profil Is Yuniarto sampai rencana-rencana ke depan mengenai kariernya.
![]() |
Is Yuniarto punya tujuan mulia untuk mengenalkan cerita-cerita lokal Indonesia ke generasi muda. "Saya mengeksplorasi cerita yang dekat atau pernah didengar orang Indonesia tapi dengan gaya penceritaan yang baru," tutur Is ketika diwawancarai detikcom di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Pria yang berdomisili di Surabaya itu memberikan contoh karakter Gatot Kaca. "Hampir setiap orang tahu nama Gatot Kaca. Tapi nggak banyak yang benar-benar tahu ceritanya. Di situ aku pikir kalau ada kesempatan ingin mengenalkan dengan cara yang asyik yaitu komik," kata Is.
Dia pun melanjutkan omongannya, "Ingin mengenalkan tradisi dengan cara menyenangkan buat anak muda."
Bagaimana cerita berikutnya soal eksplorasi Is Yuniarto di wayang kulit superhero? Simak artikel berikutnya.
Baca juga: Komikus Is Yuniarto Ciptakan Wayang Avengers |
(tia/dar)