Nama Nyoman Nuarta seakan mendadak populer sejak pembahasan mengenai rancangan Istana Ibu Kota baru Indonesia yang terletak di, Kalimantan Timur. Satu per satu, informasi tentang desain tersebut kerap dibagikan di akun media sosial resmi meski menuai kontroversi.
Nama Nyoman Nuarta bukan 'seniman kemarin sore' yang populer sejak diberitakan. Kariernya di dunia seni telah melang melintang dan dikenal mendunia.
Salah satu karya seni ciptaannya yang ramai dikunjungi wisatawan di Bali adalah kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Di balik itu semua, siapa sih sebenarnya Nyoman Nuarta dan seluk beluk mengenai seniman asal Bali tersebut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 7 fakta tentang Nyoman Nuarta yang dijuluki perupa Istana Ibu Kota baru seperti dirangkum redaksi:
1. Mulai Dikenal Tahun 1979
Nyoman Nuarta awalnya mengambil jurusan Seni Lukis di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1973. Tapi ia pindah ke Seni Patung karena merasa adalah pilihan hatinya.
Ketika menjadi mahasiswa, karier Nyoman Nuarta di bidang seni melonjak usai menang Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia di tahun 1979.
Ia juga dikenal sebagai seorang arsitek dan sudah membangun studio bernama Studio Nyoman Nuarta. Sejumlah desain perusahaan lainnya juga pernah dibangunnya salah satunya adalah NuArt Sculpture Park di kota Bandung, Jawa Barat.
2. Buat Patung Jokowi Naik Sepeda Motor
Selain merancang desain Ibu Kota baru di Kalimantan Timur, Nyoman Nuarta juga membuat patung Jokowi naik sepeda motor. Patung itu bakal dipamerkan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Patung itu berukuran dua kali lebih besar ketimbang aslinya, ban motornya pun sebesar truk. Tingginya mencapai 5 meter dengan panjang sekitar 7 meter.
![]() |
3. Karyanya Mendunia
Karya-karya I Nyoman Nuarta telah mendunia. Pada Januari 2019, kepada detikHOT dia mengatakan memboyong patung ciptaannya ke Hong Kong dan China. Lalu berkeliling ke Beijing dan Shanghai.
"Karya saya cukup besar-besar, ada yang 5 meter. Berat-berat lagi, gimana masukinnya, kita melihat akses ke museum yang paling gampang. Kemungkinan bawa 25 patung dan bisa 20 kontainer," kata Nyoman.
4. Patung Dirobohkan
Patung-patung I Nyoman Nuarta kerap dimusuhi bahkan dirobohkan oleh oknum tertentu. Salah satunya patung ikan di Pangandaran yang pernah viral diberitakan karena dirobohkan oleh pemerintah setempat.
![]() |
Menurut Nyoman Nuarta, seharusnya patung dengan unsur budaya lokal tidak boleh dimusuhi oleh orang Indonesia.
"Padahal menyumbang devisa besar. Kita harus sadar bahwa seni budaya menyumbang devisa tanpa merusak lingkungan, beda dengan industri. Ini yang harus digencarkan," katanya.
(Baca halaman berikutnya)
5. Patung Dijarah
Tak hanya dimusuhi dan dirobohkan saja, namun karya seni I Nyoman Nuarta juga pernah dijarah. Kejadian itu berlangsung di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Patung berjudul Anugrah itu tadinya dihibahkan seniman asal Bali kepada pemerintah setempatnya. Awalnya bupati dan DPRD setempat yang mendatangi rumahnya di Bandung untuk diminta dibuatkan patung agar pariwisata berkembang.
Tapi pihak pemerintah mengaku tidak punya dana sehingga Nyoman Nuarta mencarikan sponsor.
Saat itu dana yang sudah dihabiskan tim Nyoman Nuarta memakan biaya sebesar Rp 19 miliar. Salah satu alasan yang membuat mahal adalah biaya ekspedisi dari dari studionya sampai ke Tapanuli Tengah.
6. Mati-matian Bangun GWK Bali
Megahnya Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali yang dibangun di Tanjung Nusa Dua, Badung telah dikenal dunia. Areal taman budaya penuh bebatuan kapur itu mati-matian dibangun oleh Nyoman Nuarta.
Nuarta mengisahkan, dari hasil penjualan lukisan dan patungnya, dia membeli sejumlah lahan di kawasan Badung. Lahan puluhan hektar itu tadinya terbengkalai dan berbentuk gunung kapur, dengan niat untuk memperindah, Nuarta membebaskan lahan yang ditinggali oleh masyarakat.
![]() |
"Ketika saya ketemu sama Bupati, katanya pemiliknya ada 300 orang, saya bebaskan. Saat krisis, hilanglah 20 hektare, sekarang tinggal 67 hektare. Saya dibilang penjahat kelas putih, padahal mau bagusin pulaunya," ujar Nuarta terang-terangan.
Area Taman Budaya GWK Bali dibangun atas dananya sendiri, berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di permukaan laut. Di area tersebut, terdapat Patung Garuda.
7. Maestro Seni Patung
Nama Nyoman Nuarta juga disebut sebagai maestro seni patung. Dia juga dikenal pelopor Gerakan Seni Rupa Baru di tahun 1976.
Selain GWK Bali, dia juga dikenal lewat mahakarya seperti Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya dan Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta. Karya fenomenal dan paling ambisiusnya, patung GWK Bali, dibangun sejak 8 Juni 1997 silam.
(tia/dal)