.webp)
Siapa sih yang nggak kenal dengan I Nyoman Nuarta? Seniman patung yang sudah tenar ini bakal memperlihatkan hasil karyanya di Asia.
Tidak sendirian, I Nyoman Nuarta berkolaborasi dengan Linda Gallery bakal melakukan tur seni Road to Beijing. Jika tak ada aral-melintang, acara tersebut bakal digelar tahun depan.
"Gagasan keliling Tiongkok ini adalah ide brilian dari Linda Gallery. Saya melihat prospek pasar Asia luar biasa. Karya seniman Indonesia lebih mudah diterima di Malaysia, Singapura, Taiwan, Jepang dan juga negara Asia lainnya karena memiliki karakter budaya yang hampir sama," buka Nyoman Nuarta saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyoman Nuarta pun sangat yakin jika karyanya bisa diterima oleh kolektor seni Tiongkok. Lantas karya apa saja yang bakal dipamerkan di sana?
Dalam pameran Road to Beijing, beberapa karya hasil Nyoman Nuarta bakal dipamerkan. Sebanyak sembilan karya yang dikerjakannya pada 2010-2021.
Karya yang akan dipamerkan di antaranya adalah Sleepy Leopard II pada 2010 sampai Luh III pada 2021. Meski saat ini sedang Pandemi Corona, Nyoman Nuarta ternyata tetap produktif.
Ia mengatakan jika karya seni itu tidak ada ketinggalan zaman. Ia pun membuahkan Rush Hour V di 2021.
"Dalam karya seni itu tidak ada kata ketinggalan zaman, kalau kalau karya itu bagus," jelas Nyoman Nuarta lagi.
Lantas apa pertimbangan Linda Gallery menggandeng I Nyoman Nuarta dalam kesempatan ini? Sebagai CEO Linda Gallery, Ali Kusno Fusin mengatakan jika pemilihan Nyoman Nuarta tentu tidak tanpa alasan.
"Kita harus bangga, Indonesia punya pak Nyoman Nuarta. Karya seninya sudah dikenal dunia. Garuda Wisnu Kencana itu karya patung terbesar di dunia, dua kali besarnya dari Patung Liberty di Amerika," terang Ali Kusno.
Linda Ma yang juga merupakan CEO Linda Gallery mengatakan berharap jika apa yang sudah disiapkan ini bisa berjalan dengan lancar.
"Dimulai dari Beijing, nanti karya seni Nyoman Nuarta juga akan dipamerkan di museum Shanghai dan Guangzhou. Market Tiongkok sangat besar, ekonominya juga bertumbuh pesat. Ini adalah kesempatan bagi seniman Indonesia untuk lebih dikenal kolektor seni Tiongkok," beber Linda Ma.
(wes/doc)
