Di dalam gedung A juga dapat menyaksikan karya instalasi yang dibuat untuk pameran ini oleh Ho Tzu Nyen dan Cinanti Astria Johansjah.
Pameran 'Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak' bermula dari kerinduan untuk mengetahui koleksi Galeri Nasional Indonesia yang berjumlah sekitar 2.000 karya. Grace Samboh mengeksplorasi dua pameran besar GNI yaitu Paris-Jakarta 1950-1960 pada 1992 dan Pameran Seni Kontemporer dari Negara-Negara Non Blok pada 1995.
"Saya berangkat dari rasa penasaran apa sih yang kita temukan, mungkin ketemu yang tidak ada dikoleksi atau teman-teman pekerja seni lainnya. Ada banyak pertanyaan senada," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya sebagian koleksi Galeri Nasional yang baru ditampilkan. Masih ada ribuan karya lainnya yang belum terjamah untuk publik. Kami berpikir lagi hubungan macam apa antar individu dan seniman-seniman lainnya, apa saja yang bisa ditemukan di dalam koleksi," sambung Grace Samboh.
![]() |
Pameran ini merupakan proyek seni jangka panjang Collecting Entanglements and Embodied Histories yang berlangsung selama 5 tahun terakhir.
Eksibisi berlangsung selama sebulan ke depan mulai 28 Januari sampai 27 Februari 2022. Jika PPKM tidak kembali ketat, para penikmat seni bisa meramaikan aneka workshop seperti sesi nobar hasil kurasi Lisabona Rahman, tur sepeda bersama Ary Jimged sampai lokakarya bunyi bersama Nayamullah.
Simak Video "Video: Melihat Pameran Karya Seniman Anak SD di Taman Ismail Marzuki"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/pus)