Situasi pandemi COVID-19 yang berkepanjangan membawa dampak mendalam bagi siapa pun. Tak terkecuali oleh seniman.
Merespons situasi pandemi, pelukis Haryanto Gunawan melalui seri karya Odourless Scent [e]motions membuat lukisan dari wewangian. Ia membuat karya yang merespons pandemi yang mungkin masih berlangsung sampai dua tahun lagi.
"Masa pandemi ini kita diwajibkan untuk memakai masker dan melindungi diri dari wabah COVID-19. Dengan memakai masker kita hampir tidak bisa mencium aroma yang sebenarnya kita sudah kenal, namun aroma tersebut dapat kita rasakan kembali melalui ingatan," tuturnya dalam keterangan yang diterima detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haryanto Gunawan pun mencoba membuat visualisasi dalam seri tersebut. Lewat pameran tunggalnya, ia menggunakan teknik yang berbeda yakni gradasi dan patern dengan menggunakan airbrush.
Salah satu lukisannya berjudul Nightwatch yang terinspirasi dari lukisan Rembrandt dengan judul yang sama. Sang seniman seakan mengajak pencinta seni untuk membayangkan ulang harum aroma Thieves.
![]() |
Aroma Thieves dikenal sebagai perpaduan antara wangi citrus dan rempah yang bersifat hangat ketika ditangkap oleh indera penciuman.
Di seri ini ada 9 lukisan yang dibuatnya. Karya-karya tersebut diberikan judul sesuai dengan jenis aroma.
Mereka adalah Morning after (Lemongrass), Awakening (Grapefruit), Nightwatch (Thieves), Sunrise/sunlight (Jasmine), Made In Japan (Lavender), Patina (Sandalwood); Glory (Ylang-ylang), Refraction (peppermint), First Love (Rose).
Pameran tunggal Haryanto Gunawan juga dibuat spesial dalam kolaborasi dengan merk aromaterapi bernama Kenanga Journey. Dia merasakan aromanya terlebih dahulu lalu menerjemahkan aroma tersebut ke dalam kanvas.
Karya-karya Haryanto Gunawan bisa diintip melalui laman media sosialnya.
Sebelumnya Haryanto Gunawan pernah menggelar pameran tunggal keduanya di Ciputra Artpreneur Jakarta pada Juli 2018. Pamerannya dikuratori oleh Aminuddin TH Siregar, Sally Texania, dan Eddy Soetriyono.
Di pameran tunggalnya, ia banyak menampilkan lukisan abstrak dan eksplorasi yang lebih mendalam dengan adaptasi teknik yang dilakukan oleh Gerhard Richter.
(tia/dar)