Peace Village di Taraman, Ngaglik, Sleman menggelar pameran seni rupa dengan tajuk Srawung Rasa. Pameran yang masih berlangsung hingga sepekan ke depan ini terbuka untuk umum dan menyuguhkan karya dari perupa ternama.
Tak kurang dari 30 seniman ikut andil dalam pameran ini. Nama-nama beken seperti Dewobroto, Bambang Raharjo hingga Nasirun berpartisipasi dalam pameran. Termasuk juga ada karya dari Yenny Wahid.
Ketua panitia pameran, Karsono mengatakan pameran ini berangkat dari tema melukis bersama yakni srawung rasa. Kemudian dari situ dilanjutkan dengan pameran pun dengan tema yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Srawung Rasa adalah istilah Jawa yang berarti pertemuan yang dilakukan lebih dari satu orang atau kelompok. Dengan srawung masyarakat bisa saling ngudoroso atau berbagi rasa menyampaikan realitas kehidupan yang terjadi di sekitarnya, tidak hanya dalam pikiran namum juga bisa pengungkapan perasaan," kata Karsono kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).
Ia menjelaskan, Peace Village menjadi salah satu ruang temu, ruang dialog para seniman khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sekaligus menjadi ruang eksplorasi dan pengembangan kreativitas secara kolektif.
![]() |
Tema-tema sosial, toleransi keberagaman di sini diberikan ruang ekspresi melalui media seni lukis. Melalui beragam kreativitas, nilai-nilai inklusivitas, keragaman, kemanusiaan, dan kedamaian dikembangkan dan dituangkan dalam karya-karya lukis yang merupakan kolektivitas gagasan dalam ruang tersebut.
"Peace village sebagai ruang apresiasi tentang damai kali ini menyajikan raga karya lukis sebagai media apresiasi nilai-nilai indahnya kebersamaan dan diharapkan dapat menebar damai bagi semuanya," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang seniman sekaligus perwakilan Peace Village Bambang Paningron mengatakan pameran ini bisa memberikan apresiasi bagi para perupa yang terlibat. Apalagi wilayah Yogya utara menurutnya kering dengan aura seni. Seperti minimnya galeri seni di Yogya utara.
![]() |
Oleh karena itu, ia gembira dengan kehadiran Peace Village sebagai satu ruang pertemuan budaya bagi para seniman khususnya perupa.
"Yogya utara ini kan wilayah yang kering kalau bicara soal kesenian. Apalagi seni rupa. Semua ada selatan porosnya di Sewon. Tentu saja ini kelahiran Peace Village sebagai ruang silaturahmi budaya seni rupa ini sesuatu yang menggembirakan," kata Bambang.
"Dengan tambahnya ruang baru ini semakin membangun silaturahmi makin luas bagi seniman-seniman Yogya," sambungnya.
Menelusuri setiap sudut galeri seperti melakukan perjalanan spiritual. Lukisan-lukisan rajah dengan huruf arab, lukisan bertema keragaman tertata rapi di galeri.
Pameran ini masih berlangsung hingga 26 Desember mendatang dan terbuka untuk umum. Galeri dibuka mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Total ada 50 karya yang dipamerkan.
![]() |
(tia/tia)