Jika kamu pencinta karya-karya seniman China, lukisan ciptaan Guo Peng adalah salah satu yang wajib untuk dilihat. Lukisan-lukisan karya Guo Peng kini sedang dipamerkan di Yun Artified Community Art Center, Jakarta Utara.
Pameran seni rupa kontemporer bertajuk Ink Transform dibuka mulai 20 November hingga 19 Desember 2021.
Lukisan yang dibuatnya menggabungkan di antara unsur multikultur Asia dan sebagian besar adalah lanskap kehidupan lokal dan modern di kota-kota besar. Guo Peng berhasil mengeksplorasi karya-karyanya yang khas Asia Tenggara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurator pameran dari Peking University President, Lim Poh Teck, mengatakan lukisan Guo Peng menunjukkan kognisi tradisi Asia Tenggara dalam bentuk kehidupan modern yang merupakan cermin kehidupan, budaya dan emosinya.
"Guo Peng menerjemahkan konsep lukisan dari lanskap kehidupan tradisional, kemudian secara bertahap menuju ke dalam bentuk penciptaan yang memadukan bahasa seni Timur dan Barat, serta di antara tradisional dan modern," katanya dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (29/11/2021).
![]() |
Guo Peng juga mampu menafsirkan karakteristik dari bahasa tinta yang merupakan material. Tapi menjadi sebuah semangat yang terpancar dalam karya-karya sang seniman.
Misalnya saja lukisan berjudul Vine yang mengungkapkan suasana hati dan pikiran Guo Peng dalam proses menciptakan sebuah karya.
"Saya berharap dapat membangun 'ruang dalam karya' melalui eksplorasi tinta. Saya juga mencoba mengekspresikan individualitas dan kebebasan ideologi dari lukisan yang dibuat," sambungnya.
Guo Peng yang lahir di Provinsi Jiang Su, China, pada 1980 juga terkenal menggunakan teknik freehand. Dia menggambarkan skenario kehidupan lokal dan sapuan kuasnya menafsirkan harapan serta emosi dalam kehidupan.
Seri lukisan Guo Peng yang ditampilkan kali ini merupakan karya yang menunjukan kepeduliannya terhadap alam dan ruang. Pendiri dan pengelola Yun Artified Community Art Center, Yince Djuwija mengatakan dengan dibukanya pameran kreatif Guo Peng akan memberikan inspirasi dan referensi bagi para seniman muda.
"Pameran ini juga diharapkan dapat membuka cakrawala baru dan memberikan kontribusi bagi penciptaan seni di Asia Tenggara. Khususnya memberikan inspirasi dan menambah vitalitas di dunia seni di bawah kesuraman pandemi," tukasnya.
Sepanjang kariernya, Guo Peng memperhatikan karya dari seniman Asia Tenggara. Di antaranya adalah lukisan dari seniman Chen Wan-His, Cheong Soo Pieng, ia juga mengamati hasil karya affandi, seniman kontemporer Zhou Chunya, Cai Guo-Qiang, Xu Bing, pelukis China di Perancis seperti Zao Wou-ki, Chu The-Chun dan pelukis Jepang Yayoi Kusama.
(tia/pus)