Di penghujung tahun 2021, Komunitas Salihara menyelenggarakan program terbarunya yang mengangkat sosok kesatria andalan Kurawa di medan laga Kurusetra untuk menghadapi Pandawa, yakni Karna.
Sosok Karna dari epos Mahabharata diadaptasi menjadi Drama Audio Salihara. Pentasnya mulai tayang pada 17 November di kanal daring Salihara, seperti Spotify, Apple Podcast, dan kanal digital lainnya.
Drama Audio Salihara kali ini menampilkan Karna yang digubah berdasarkan naskah lakon karya Goenawan Mohamad. Naskahnya bertolak dari tafsir kisah Adipati Karna dalam Mahabharata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam lakon ini, kisah Karna muncul melalui surat-suratnya kepada tiga orang penting dalam hidupnya. Mereka adalah Radha ibu yang mengasuhnya sejak bayi.
Kunthi atau ibu kandung yang terpaksa membuangnya saat berumur dua hari. Serta Parashurama atau guru yang memberinya ilmu namun tak tuntas dan mengusirnya, dan Surtikanthi, istrinya.
"Karya ini semula berjudul Surat-Surat Karna, monolog empat tokoh dalam satu lakon yang pernah dipentaskan di Teater Salihara pada tahun 2011," tulis keterangan Komunitas Salihara.
Namun di produksi drama audio kali ini, aspek visual yang sebelumnya berguna membangun imajinasi penonton telah disesuaikan sedemikian rupa demi terbangunnya imajinasi para pendengar.
![]() |
Karna yang merupakan kesatria andalan Kurawa di medan laga Kurusetra untuk menghadapi Pandawa. Tapi Karna adalah saudara satu ibu kelima Pandawa, meskipun ia dan Kunthi, ibu para Pandawa itu tak tahu pasti kebenarannya.
Dalam naskah Goenawan Mohamad, kita akan mendengar pelbagai narasi tentang masa lalu Karna sebagai anak yang dibuang dan pergolakan batin terhadap asal-usul dirinya menjelang ia menemui ajal.
Drama audio yang disutradarai oleh Landung Simatupang ini menampilkan deretan aktor dan aktris teater kenamaan Tanah Air. Ada siapa saja?
Muhammad Khan berperan sebagai Karna, Ruth Marini berperan sebagai Radha, Sita Nursanti sebagai Kunthi, dan Syam Ancoeamar sebagai Parashurama.
(tia/dal)