Biennale Jogja 2021 Resmi Dibuka, Sultan HB X Apresiasi Tema Festival

Biennale Jogja 2021 Resmi Dibuka, Sultan HB X Apresiasi Tema Festival

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 07 Okt 2021 12:35 WIB
Pembukaan Biennale Jogja 2021
Foto: Biennale Jogja 2021/ Istimewa
Jakarta -

Selama satu dekade belakangan, Biennale Jogja 2021 mengusung seri Equator sebagai tema festival. Equator juga menjadi platform gagasan sekaligus ikon geografis, ekologis, etnografis, historis dan politis yang punya kesamaan identitas di negara bekas jajahan.

Seri Equator yang tahun ini mempertemukan antara Indonesia dan Oseania diakui Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai sebuah apresiasi yang bagus. Sultan HB X mengapresiasi tema Equator yang dipakai selama 10 tahun terakhir.

"Kawasan ini menjanjikan banyak aspek menarik untuk dieksplorasi karena keragamannya mencerminkan kekayaan budaya masyarakat," kata orang nomor satu di Yogyakarta tersebut dalam sambutannya melalui video di upacara pembukaan Biennale Jogja 2021, Rabu malam (6/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sultan HB X mengatakan Yogyakarta bisa mendapatkan predikat kembali sebagai kota budaya, kota pendidikan, dan kota pariwisata.

"Sama halnya sebagai kota hiburan yang sehat tanpa menghilangkan nilai dan akar budayanya," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid juga mengakui gagasan seni bangsa kita menjelajah dan memengaruhi bangsa lain juga patut diapresiasi.

Pembukaan Biennale Jogja 2021Pembukaan Biennale Jogja 2021 Foto: Biennale Jogja 2021/ Istimewa

"Ada upaya besar untuk membawa situasi kita hari ini dalam pemikiran dan pameran. Di masa pandemi, penyelenggaran pameran ini menegaskan bahwa keterbukaan dan kesahajaan bukan sekadar laku, tapi juga kebutuhan untuk bertahan hidup. Semoga bisa menginspirasi seni rupa kita ke depan," ujarnya.

Direktur Biennale Jogja 2021, Gintani Nur Apresia Swastika, juga melaporkan kerjanya dalam menyiapkan gelaran besar tersebut.

Gintani menuturkan, kegiatan ini melibatkan 34 seniman, dan komunitas dari berbagai daerah dan negara, seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Tangerang Ambon, Jayapura, Maluku Utara, Kaledonia Baru, Auckland, New Zealand, Australia, Timor Leste, Belanda, Jepang, Hongkong, Taiwan, dan Korea.

Bersamaan dengan gelaran pameran, disuguhkan lebih dari 70 agenda pengiring. Setiap hari akan ada agenda yang sebagai upaya aktivasi pameran.

Biennale Jogja dibuka pada 6 Oktober dan berlangsung hingga 14 November 2021. Seluruh rangkaian acara biennale digelar di empat lokasi, di antaranya adalah Jogja National Museum (JNM), Taman Budaya Yogyakarta, Museum dan Tanah Liat, dan Indie Art House.




(tia/wes)

Hide Ads