Sentilan Gejayan Memanggil soal Lomba Mural yang Digelar Polri

Sentilan Gejayan Memanggil soal Lomba Mural yang Digelar Polri

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 17 Sep 2021 13:38 WIB
Lomba mural Gejayan Memanggil sebagai bentuk respon kondisi sosial terus bermunculan di Yogyakarta. Ini salah satunya!
Foto: PIUS ERLANGGA
Jakarta -

Gejayan Memanggil turut mengomentari lomba mural yang digelar oleh Polri pada akhir Oktober mendatang. Ada beberapa hal yang dikritisi sekaligus dipertanyakan oleh Aliansi Rakyat Bergerak yang berdomisili di kota Yogyakarta tersebut.

Salah satu hal yang disoroti adalah, apakah perlombaan ini juga bagian dari menyensor karya-karya yang punya unsur kritik yang pedas dan tajam.

"Atau sebatas perlombaan tandingan lomba mural dibungkam dan unsur kritik tidak terseleksi untuk sebagai pemenang," tutur Mimin Muralis sebagai perwakilan dari Gejayan Memanggil kepada detikcom, Jumat (17/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Mimin Muralis, di situasi pandemi yang serba tak menentu ia berharap Polri membantu masyarakat dan membenahi sistem represif di tubuhnya sendiri.

"Ketimbang mengadakan lomba yang menggunakan uang rakyat. Tidak perlu berpolitik apalagi menjelma sebagai lembaga kesenian dan kebudayaan," tegas Gejayan Memanggil.

ADVERTISEMENT

Jika nantinya banyak seniman yang mengikuti lomba mural Polri, Gejayan Memanggil menyerahkan kebebasan tersebut kepada mereka.

"Saya pikir setiap orang punya kebebasan untuk melakukan apapun. Bilamana seniman itu butuh uang karena pandemi susah seperti ini, kan kita tidak tahu motif setiap orang. Jadi ikut atau tidaknya tidak begitu penting bagi saya, yang saya soroti apakah perlombaan ini juga bagian menyensor karya-karya yang memiliki unsur kritik," sambungnya.

Selain itu, Gejayan Memanggil juga menyoroti perkataan dari Jokowi yang sudah menegur Kapolri dan mengaku tidak tahu soal penghapusan mural.

"Kapolri mengatakan itu bukan kebijakan kita, tapi Kapolres. Dari Kapolres juga menyatakan bukan kebijakan mereka tapi di Polsek," tegas Jokowi.

Gejayan Memanggil pun menimpali, "Saya pikir ujaran yang bagus, tapi lebih bagus tidak sebatas ujaran, yang lebih penting adalah penerapannya."

Akhir Agustus, usai mural 'Dibungkam' di Jembatan Kewek Yogyakarta dihapus aparat, Gejayan Memanggil mengajak para seniman untuk ikut serta mengikuti lomba mural. Lombanya pun sukses diikuti ratusan seniman dari berbagai negara.

Pada 15 September 2021, Gejayan Memanggil mengumumkan para pemenang 85 seniman yang meraih anugerah dari lomba mural #Dibungkam. Seniman yang menang pun masuk kategori Paling Nekat, Paling Memanggil, Paling Bisaan, Paling Misterius, Paling Teatrikal, Paling Romantis, Paling Berwarna sampai penghargaan secara khusus kepada Jembatan Kewek dan Perempatan Tukangan.




(tia/nu2)

Hide Ads