Dosen IKJ Ciptakan Cinema Gamelan, Diklaim Pertama di Dunia

Dosen IKJ Ciptakan Cinema Gamelan, Diklaim Pertama di Dunia

Ari Purnomo - detikHot
Minggu, 09 Mei 2021 13:55 WIB
suasana FGD Cinema Gamelan
Suasana FGD Cinema Gamelan Foto: Ari Purnomo
Jakarta -

Iwan Darmawan, dosen Prodi TV dan Film Institut Kesenian Jakarta (IKJ), merancang embat cinema gamelan. Kreativitas seni tersebut dimaksudkan untuk memadukan pakem kerja sistem teknologi industri format suara film dengan pakem gamelan Jawa. diklaim sebagai yang pertama kali dilakukan selama ini.

Iwan Darmawan saat ini menempuh studi doktoral di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Dalam salah satu riset yang dilakukan, Iwan melakukan eksplorasi tentang penciptaan embat cinema gamelan. Embat dalam karawitan Jawa adalah jarak nada yang mampu membangun karakteristik pelarasan dengan rasa musikal.

"Ini adalah hasil outcome penelitian untuk mengangkat gamelan Jawa di tingkat dunia melalui aplikasi keilmuan terapan format suara gamelan surround yang belum pernah dibuat oleh siapapun bahkan di dunia," kata Iwan Darmawan kepada detikcom, Sabtu (8/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Embat cinema gamelan, kata Iwan, merupakan larasan baru untuk memadukan pakem kerja sistem teknologi industri format suara film dengan pakem gamelan yang sudah hidup dan berkembang di masyarakat gamelan, yaitu kompleksitas yang meliputi permasalahan yang di antaranya tentang laras dan embat.

"Kepentingan pembuatan cinema gamelan memerlukan suatu larasan baru merupakan bagian pengembangan inovatif dengan tetap beriringan pada nilai luhur filosofi masyarakat gamelan Jawa. Hasil cinema gamelan akan memperkaya laras dan embat yang telah ada pada gamelan itu sendiri," ujar Iwan.

ADVERTISEMENT

Untuk kepentingan menyamakan persepsi tentang cinema gamelan tersebut, Iwan telah menghadirkan para tokoh dan pelaku seni tradisi yang terkait dengan gamelan Jawa. Iwan menggelar focus group discussion (FGD) dengan para tokoh tersebut di Solo pada Jumat (7/5/2021).

Hasil kreasi Iwan tersebut telah direkam di studio Lokanata, Solo. Hasil rekaman lalu dikaji dan dibahas dalam FGD untuk memberikan ruang pada masyarakat gamelan dalam partisipasinya ikut memberikan saran dan masukan dalam upaya untuk menemukan warna suara dan rasa musik gamelan pada aplikasi tata suara format film.

Para tokoh yang hadir di antaranya Ki Manteb Sudharsono, Ki Purbo Asmoro (dalang), AL Suwari, B Subono, Dedek Wahyudi (komposer gamelan), Rini Rahayu, Peni Chandrarini (pesinden), Wahyu Santoso Prabowo, Daryono, Wasi Bantolo (penari), Suroyo, Panggiyo, Saroyo (pembuat gamelan), Bambang Irawan (Keraton Surakarta) dan lain-lainnya.

"Saya berharap akan menghasilkan kesepakatan pembuatan embat cinema gamelan yang khusus diperuntukkan atas kebutuhan industri film. Selain kesepakatan bunyi pada embat sinema gamelan, secara fisik juga telah disepakati pada pembuatan instrumen induk atau babon embat cinema gamelan berupa seperangkat gender Slendro dan Pelog," kata Iwan.




(pus/pus)

Hide Ads