Sebagian besar karya yang ditampilkan pun adalah 2 Dimensi seperti lukisan, seni fotografi, karya patung dalam bentuk foto. "Setiap pengunjung kalau meng-klik karya bisa melihat data yang lebih lengkap," sambungnya.
Susan dari Baik Art yang berbasis di Los Angeles dan Seoul mendukung Art Jakarta Virtual sejak awal dan selalu berpartisipasi di penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
"Hal yang wajar bagi kami untuk kembali mendukung Art Jakarta Virtual. Kami sangat menyukai keterlibatan penyelenggara dengan peserta pameran," ungkap Susan kepada detikcom via surel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pandemi mendorong setiap pemilik galeri untuk berpikir di luar batas. "Kami terus menghadirkan seniman-seniman kami di pameran. Kami pikir cara virtual adalah pemikiran yang positif dan maju," katanya.
![]() |
Di edisi pertama, Baik Art mengusung Nindityo Adipurnomo dan Gegerboyo. Kini edisi kedua, mereka menampilkan karya seniman Los Angeles, Shinique Smith.
"Praktik kekaryaan Shinique Smith berbicara soal masalah lingkungan yang dapat kita kaitkan untuk semua. Sebagai seniman multimedia, ia menggunakan pakaian, tekstil, dan benda-benda di alam yang disebut barang untuk membangun patung, lukisan, dan karya seni instalasi site-spesific," tukasnya.
Karya-karya para seniman masih bisa dilihat sampai 15 Februari 2021. Yuk, ramaikan Art Jakarta Virtual!
Simak Video "Video: Fadli Zon Bicara Kegiatan Seni Rupa Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/doc)