Menyelami Pameran Tunggal Tisna Sanjaya di Eks Bioskop Dian Bandung

Menyelami Pameran Tunggal Tisna Sanjaya di Eks Bioskop Dian Bandung

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 23 Des 2020 15:38 WIB
Pameran Tunggal Tisna Sanjaya di Gedung Eks Bioskop Dian Bandung
Tisna Sanjaya gelar pameran tunggal di gedung eks bioskop Dian, kota Bandung, Jawa Barat.Foto: Tisna Sanjaya/ Instagram
Jakarta -

Pada penghujung 2020, Tisna Sanjaya menggelar pameran tunggal di gedung eks bioskop Dian di Jalan Balonggede, kota Bandung, Jawa Barat. Masih di situasi pandemi, eksibisi yang dikuratori Agung Hujatnikajennong dibuka akhir pekan lalu.

Seniman asal Bandung itu memulai seni performans dengan tiduran di atas kasur yang disusun di bagian tengah gedung. Dimulai dengan basmallah dan membaca shalawat, Tisna bangun dan mulai mencambuk ke atas kasur.

Kasur-kasus lainnya yang disusun rapi itu juga ikut dicambuk. Ia beralih dengan membersihkan dinding yang sudah dicat merah dengan air memakai selang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu per satu, tamu undangan terbatas dipersilakan untuk tidur di atas kasur. Di bagian yang kosong, Tisna Sanjaya kembali mencambuk bagian yang kosong sembari membaca shalawat.

Di bagian tumpukan sampah yang menjadi karya seni instalasi, Tisna Sanjaya tak ketinggalan mencambuknya.

ADVERTISEMENT

"Lintah Corona, lintah minggir," ucapnya sembari membaca shalawat.

Tisna Sanjaya dan Bioskop DianTisna Sanjaya dan Bioskop Dian Foto: Yudha Maulana

Di bagian dinding atas yang menjulang, layar yang menampilkan potongan foto kondisi eks bioskop Dian yang masih kotor, berantakan, penuh sampah, dan bangkai itu dipamerkan.

Saat pembukaan pameran secara virtual, Tisna Sanjaya menuturkan Dian Lentera Budaya adalah proses kreatif penciptaan karya seni dari wilayah estetika dan dilebarkan menjadi 'peristiwa kebudayaan'.

"Peristiwa yang sedang terjadi adalah lingkungan yang rusak, sebagai contoh dari gedung Dian ini. Gedung Dian adalah gedung yang indah tapi ada adab yang rusak, budaya yang tidak baik maka jadi terlantar, banyak bangkai, dan bau busuk," tutur Tisna Sanjaya dalam tayangan daring.

Gedung eks bioskop Dian berdiri sejak zaman kolonial Belanda pada 1920. Saat itu, gedung bioskop menjadi salah satu pusat perkembangan budaya di kota Bandung.

(Bagaimana proses kreatif proyek seni Tisna Sanjaya di gedung eks bioskop Bandung. Baca halaman berikutnya)

Gedungnya pun kini menjadi cagar budaya yang terbengkalai. Setelah bangkrut dan tidak terurus, bangunan dibiarkan begitu saja.

Lokasi gedung Dian yang strategis berada di pusat kota Bandung seharusnya menjadi pilihan untuk direvitalisasi. Gedungnya berdekatan dengan pendopo tempat pemimpin walikota Bandung, tak jauh dari Dian ada alun-alun Bandung, Masjid Agung, dan Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika.

"Gedung ini punya bagian yang tidak terpisah dari gedung-gedung lainnya dan punya makna. Saya kecil dari SD, SMP, dan SMA, sering berada di ruangan ini," lanjutnya.

"Warisan ini tidak bisa dijaga, ini kesalahan bersama yang harus dibangun ulang bareng-bareng dan ini menjadi pandemi kebudayaan," tutur Tisna.

Kurator pameran Agung Hujatnikajennong mengatakan Tisna Sanjaya bukanlah nama asing di dunia seni Indonesia. Sejak tahun 1980-an, karya grafis dan gambar yang ditorehkan soal masalah sosial dan kebudayaan ditelaah secara kritis.

Tisna Sanjaya dan Bioskop DianTisna Sanjaya dan Bioskop Dian Foto: Yudha Maulana

Di dekade 1990-an, Tisna Sanjaya menggunakan medium yang tak biasa dan seni performans untuk berkarya, termasuk proyek revitalisasi area Cigondewah, Bandung.

"Pola-pola intervensi bisa dilihat di proyek Dian Lentera Budaya. Ini adalah imajinasi dari Tisna Sanjaya untuk membuka kembali dialog atau diskusi terhadap warisan budaya yang diabaikan," tuturnya.

Agung melanjutkan Tisna Sanjaya memajang lukisan yang dibuatnya dengan teknik etsa, grafis, maupun merespons kondisi gedung eks Dian. Ia juga menampilkan karya seni performans.

"Proyek ini bukan pameran yang memajang karya-karyanya tapi lebih dimaksudkan intervensi di lingkungan. Ingatan kita teringat akan masa pandemi yang kembali ke kegiatan mendasar soal kesehatan dan kebersihan. Kami memulai proyek dengan membersihkan gedung yang sangat rusak, penuh sampah, dan kotoran ini," tukasnya.

Pameran seni yang akan berlangsung pada 20 Desember 2020 hingga 28 Januari 2021 ini bisa disaksikan secara virtual, melalui kanal Youtube, Instagram dan Facebook Ladang Mangerang.




(tia/dar)

Hide Ads