Banksy kembali bertingkah membuat mural nenek yang sedang bersin di tengah kota Bristol, Inggris. Mural yang terinspirasi dari pandemi COVID-19 itu senilai Rp 93 miliar.
Seniman anonim asal Inggris itu mengkonfirmasi karya seninya di akun Instagram hari ini. Ia memberikan keterangan foto, "Aachoo!!"
Banksy membuat mural yang disemprotkan ke sisi rumah di Vale Street. Nenek yang digambarkan sedang melewati alanan Vale di Bristol, atau jalan paling curam kedua di Inggris sedang jalan dengan hati-hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banksy memperlihatkan gambar nenek tersebut tengah memakai syal yang menutupi rambutnya, menjatuhkan tas, dan tongkatnya saat ia bersin serta tak sengaja mengeluarkan gigi palsu.
Gegara mural tersebut, para penggemar Banksy menghampiri lokasi tersebut dan sibuk selfie.
Salah satu pendiri MyArtBroker.com, Joey Syer, yang punya pengalaman lebih dari 25 tahun khusus karya Banksy menuturkan muralnya bisa bernilai jutaan.
"Karya seni jalanan tidak dijual tanpa otentifikasi oleh Pest Control atau badan otentikasi Banksy," tuturnya dilansir dari The Sun, Jumat (11/12/2020).
Ia pun melanjutkan, "Kami memperkirakan karyanya mencapai Rp 93 miliar," lanjut Joey Syer.
Mural Banksy yang berada di dinding bangunan rumah itu membuat harga kediaman pribadi melonjak naik di kawasan tersebut. Nilai rumahnya pun naik sampai jutaan pound.
Properti tempat karya seni Banksy yang disemprot juga rencananya akan dijual. Ini bukan pertama kalinya Banksy membuat mural yang terinspirasi dari pandemi.
Sebelumnya, Banksy berulang di gerbong kereta bawah tanah. Ia bertingkah seperti petugas disinfeksi yang melakukan tugas untuk menyemprot gerbang kereta bawah tanah di London, Inggris.
Setelah beberapa jam video diunggah di akun Instagram @banksy, otoritas London langsung menghapus mural yang ada di gerbong kereta bawah tanah.
Banksy menggambar karakter tikus yang menjadi ciri khasnya yang sedang bersin dan droplet tikus menyembur sampai ke jendela kereta. Semburan tikus itu berwarna hijau.
Di gambar lainnya, Banksy juga melakukan aksi mencoret-coret di bagian pintu dan dinding stasiun. Ia menuliskan namanya dan bahaya kalau tidak memakai masker.
(tia/srs)