Museum Basoeki Abdullah yang berada di bawah nuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan akan membuka layanan pengunjung esok hari. Kabar itu dibagikan lewat akun Instagram resmi @musbadul.
"Ada kabar gembira nih untuk kita semua, sahabat musbadul bisa kembali berkunjung ke Museum Basoeki Abdullah mulai Selasa, 13 Oktober 2020," tulis keterangan akun Instagram @musbadul, seperti dilihat detikcom, Senin (12/10/2020).
Waktu kunjungan pun diatur di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi DKI yakni pada Selasa sampai Jumat pukul 09.00-15.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional, Museum Basoeki Abdullah ditutup. Sama halnya dengan hari Senin tidak ada layanan pengunjung, hanya administratif saja.
Museum Basoeki Abdullah juga menegaskan pihak tetap mengikuti aturan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah. Dimulai dari menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengukur suhu badan kepada petugas sebelum memasuki museum hingga satu ruangan dibatasi maksimal 5 orang.
"Waktu kunjungan juga dibatasi maksimal 60 menit," tegas @musbadul.
Di masa PSBB transisi DKI setelah rem darurat yang dilontarkan Gubernur Anies Baswedan, Pemprov kembali membuka sejumlah tempat dengan pembatasan maksimal kapasitas 25 persen.
Bioskop kini sudah dibuka setelah dilarang karena aturan PSBB ketat. Kegiatan seperti meeting, workshop, seminar, teater, pemberkatan, upacara pernikahan diizinkan digelar dengan kapasitas maksimal 25 persen.
Jarak antar tempat duduk minimal 1,5 meter, peserta dilarang berpindah tempat duduk, alat makan dan minum disterilisasi, pelayanan makanan dilarang disajikan dalam bentuk prasmanan, hingga petugas memakai masker, face shield, dan sarung tangan.
Sebelumnya, saat PSBB Ketat sebanyak 27 destinasi wisata di bawah naungan DKI Jakarta ditutup mulai 14 September 2020. Di antaranya adalah Museum Sejarah Jakarta, Museum Taman Prasasti, Museum MH Thamrin, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Tekstil, Museum Wayang, Museum Bahari, dan Museum Joang '45.
(tia/dar)